LAGOS, KOMPAS.TV - Keluarga dari 300 anak perempuan yang diculik gerombolan bersenjata dikabarkan menunggu dengan cemas.
Para anak-anak perempuan tersebut diculik dari sebuah sekolah negeri di Zamfara, Jumat (26/2/2021).
Insiden itu menjadi yang teranyar dari serangkaian penculikan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Nigeria.
Baca Juga: Pemimpin Dunia Kutuk Tewasnya 18 Demonstran saat Unjuk Rasa Tolak Kudeta Myanmar
Sejumlah orang tua dan kerabat dari para siswi-siswi tersebut berkumpul di sekolah, Minggu (28/1/2021) di Desa Jangebe.
Orang tua dua gadis yang diculik, Humaira Mustapha mengaku tak bisa menyembunyikan kesedihannya mendengar kabar penculikan ini.
“Kapan pun saya memikirkan anak saya, saya dipenuhi rasa sedih yang tak bisa diungkapkan,” katanya.
Baca Juga: Israel Setuju Untuk Memvaksinasi Buruh di Tepi Barat
“Setiap saya menyediakan makanan untuk adik mereka yang paling kecil, air mata saya selalu mengakir karena memikirkan mereka pasti kelaparan dan kehausan,” tambah ibu dari Hafsa dan Aisha, 14 dan 13 tahun.
Perasaan yang sama juga dirasakanAliyu Ladan Jengebe yang kelima anaknya tengah bersekolah saat penculikan itu terjadi.
Empat anaknya diculik, sedangkan salah seorang dari mereka bisa melarikan diri dengan menyembunyikan diri di kamar mandi.
Baca Juga: Trump Isyaratkan Akan Kembali Maju Bersama Partai Republik Pada Pemilu 2024
“Kami tak berada dalam keadaan hati yang bagus, karena itu yang dirasakan ketika Anda memiliki lima anak dan hanya mampu menyelamatkan satu orang saja. Kami hanya bersyukur kepada Tuhan, tetapi tidak senang,” ujarnya.
Sempat tersiar spekulasi bahwa anak-anak perempauan itu telah dibebaskan setelah sempat ditahan di hutan.
“Ada rumor yang beterbangan bahwa anak-anak perempuan itu telah ditemukan, tetapi pemerintah membantahnya, namun rumor itu tak juga pergi,” ujar kontributor Al-Jazeera, Ahmed Idris.
Baca Juga: Polisi Nigeria Pastikan 317 Siswi SMA Diculik di Zamfara, Nigeria
Polisi saat ini berkoordinasi dengan militer untuk melakukan operasi penyelamatan gabungan dengan memasuki hutan.
Selain itu, sejumlah menteri dari pemerintahan pusat Nigeria telah hadir di Zamfara untuk bertemu pejabat lokal.
“Pejabat senior mengonfirmasi kepada Al-Jazeera terkait perkembangan yang dilakukan dan berharap dalam 24 jam ke depan anak-anak perempuan ini bisa kembali,” tutur Idris.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.