China Akui Empat Tentaranya Terbunuh saat Bentrok dengan India di Perbatasan Tahun Lalu

BEIJING, KOMPAS.TV - China akhirnya mengakui bahwa empat tentaranya terbunuh saat bentrokan dengan tentara India pada perbatasan kedua negara di Himalaya, Juni 2020.

Kala itu, tentara kedua negara bentrok dan berkelahi dengan tinju, batu serta pentungan yang dilapisi paku.

Bentrokan tersebut menjadi yang paling mematikan di perbatasan selama lebih dari 40 tahun.

Baca Juga: Tinggalkan Karier sebagai Model Seksi, Wanita Cantik Ini Pilih Jadi Sopir Bus

Pihak India mengungkapkan setidaknya 20 tentara mereka tewas dalam bentrokan di Lembah Galwan, Ladakh.

Seperti dilaporkan CNN dikutip dari PLA Daily pada Jumat (19/2/2021), Komandan Batalion, Chen Hongjun dan tiga tentaranya, Chen Xiangrong, Xiao Siyuan dan Wang Zhouran tewas dalam pertempuran tersebut.

Pihak China dikabarkan bakal memberikan penghargaan anumerta kepada ketiganya.

Baca Juga: Tujuh Tahun Hilang, Sisa Jasad Seorang Gadis Akhirnya Ditemukan

Selain mereka, Komandan Resimen Komando Militer Xinjiang, Qi Fabao yang mengalami cedera parah karena bentrokan tersebut jiga akan mendapat penghargaan.

China dan India saling menyalahkan terkait pertempuran tersebut.

Baca Juga: Facebook Blokir Konten Berita di Australia, PM Morrison: Ini Bentuk Ancaman

Menurut PLA Daily, tentara India telah melanggar kesepakatan dengan China dan melewati perbatasan yang telah ditentukan.

Selain itu, ketika Qi yang bersama sejumlah kecil tentaranya berusaha melakukan negosiasi, pihak India malah menambah pasukannya untuk memaksa tentara China mundur.

Sedangkan sumber dari militer India mengatakan kepada CNN, bahwa bentrokan tersebut dimulai ketika tenda China yang dibangun malam sebelum pertempuran dihancurkan tentara India.

Baca Juga: Seiko Hashimoto Terpilih Sebagai Presiden Olimpiade Tokyo

Sehari kemudian tentara China yang dipersenjatai dengan batu dan tongkat bambu berpaku mendatangi tentara India dan menyerang mereka.

China dan India berbagi perbatasan sepanjang 3.379 km di pegunungan Himalaya, dan di beberapa tempat tidak didefinisikan dengan baik kerap memicu perdebatan panas.

China dan India kerap mengklaim teritori di belakang garis pembatas kedua negara.