Kompas TV internasional kompas dunia

Indeks Persepsi Korupsi: Singapura Nomor 3 Dunia dan Indonesia Nomor 102, Tindak Lanjut Indonesia?

Kompas.tv - 28 Januari 2021, 21:12 WIB
indeks-persepsi-korupsi-singapura-nomor-3-dunia-dan-indonesia-nomor-102-tindak-lanjut-indonesia
Uang pecahan 1,000 Dolar Singapura. Singapura adalah negara paling tidak korup di Asia dan nomor tiga paling tidak korup di dunia, berdasarkan survei Indeks Persepsi Korupsi 2020 yang diterbitkan Transparency International, Kamis (28/01/2021) (Sumber: TRIBUNNEWS)
Penulis : Edwin Shri Bimo

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Indeks Persepsi Korupsi Singapura kembali muncul dengan spektakuler dan gegap gempita, negara kecil itu menjadi negara paling tidak korup di Asia dan nomor tiga paling tidak korup di dunia, berdasarkan survei tahun 2020 yang diterbitkan Transparency International, seperti dilansir Straits Times, Kamis (28/01/2021).

Singapura menduduki tangga puncak negara paling tidak korup di Asia, dan satu-satunya wakil dari Asia di 10 besar. Denmark dan Selandia Baru mendapat skor 88 dalam indeks persepsi korupsi, berada di tempat teratas dari 180 negara yang disurvei.

 

 

 

Menanggapi hasil survey ilmiah tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko angkat bicara. Dia mengatakan, pemerintah akan menjadikan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau sebagai bahan evaluasi.

"Indeks tersebut akan menjadi bahan evaluasi kebijakan pemerintah dalam pemberantasan korupsi," kata Moeldoko, melalui keterangan resminya pada Kamis (28/01/2021).

Moeldoko menegaskan, meskipun mengalami penurunan, komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi tidak akan berkurang.

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia di Tingkat Global Turun, Sama dengan Gambia

Pemimpin Transparency International Delia Ferrerira Rubio mengatakan, pandemi Covid-19 yang dimulai tahun lalu adalah krisis kesehatan, krisis ekonomi, yang juga sekaligus krisis korupsi yang gagal ditangani dunia. 

Korupsi kerap memperparah dampak sebuah krisis, dan bila dikombinasikan antara korupsi dan darurat kesehatan masyarakat seperti Covid-19, maka ancaman terhadap nyawa dan sumber penghidupan akan makin parah, demikian catatan Transparency International

Organisasi non-pemerintah yang berbasis di Berlin itu mengutip penelitiannya sendiri dari 2019, yang menemukan bahwa korupsi merampas sektor kesehatan global lebih dari 500 miliar dolar setiap tahun.

Negara-negara yang berkinerja baik dalam indeks korupsi biasanya punya investasi lebih besar di sektor perawatan kesehatan masyarakat, sehingga lebih mampu menangani kasus kesehatan masyarakat, dan cenderung tidak melanggar norma dan kelembagaan demokrasi serta supremasi hukum, tambah TI.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Bansos di Kemensos Mulai Menyasar Elite PDIP

Misalnya, Uruguay yang mendapat skor tertinggi (skor 71) di Amerika Latin, punya sistem pengawasan epidemiologi yang kuat sehingga membantu upayanya menghadang pandemi Covid-19.

Di ujung yang lain, Bangladesh (skor 26), penuh dengan penyuapan di klinik kesehatan, penyalahgunaan bantuan dan korupsi pengadaan alat-alat medis.

2020 di Amerika Serikat, kata TI, ditandai dengan dugaan konflik kepentingan dan penyalahgunaan jabatan di tingkat tertinggi, diperparah oleh pengawasan yang lemah atas paket bantuan Covid-19 senilai 1 triliun dolar, yang menimbulkan kekhawatiran serius atas akuntabilitas negara.

Akibatnya, negara adikuasa itu melanjutkan penurunan indeks ke level terendah sepanjang masa sejak 2012 di dengan skor 67 poin .

Baca Juga: Dugaan Korupsi Dana Bansos di Kemensos Terus Berkembang

Kesimpulan Transparency International adalah hasil dari penilaian 13 orang pakar dan survei pada berbagai eksekutif bisnis dunia.

Situasi di Singapura tetap terkendali dengan tren penurunan laporan dan pengaduan korupsi, dan tingkat kasus (korupsi) yang rendah di sektor publik beberapa tahun ke belakang, kata Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, (28/01/2021).

“Kesuksesan kami berasal dari kewaspadaan dan tekad publik sebagai sebuah bangsa dalam mencegah korupsi. Kita tidak boleh lengah dalam perjuangan kita melawan korupsi meskipun ada gangguan dari pandemi Covid-19, ”kata direktur CPIB Denis Tang.

Baca Juga: Deputi Penindakan KPK Sebut Pengusutan Korupsi Bansos Tak akan Berhenti Pada Juliari Batubara

Tempat paling tidak korup berikutnya di Asia dalam survei TI adalah Hong Kong, yang berada di urutan ke-11 dengan skor 77 poin.

Sebagai sebuah kawasan, Asia Pasifik - yang mencakup Australia dan Selandia Baru - memperoleh skor rata-rata 45, di bawah rata-rata skor 66 untuk negara-negara di Eropa Barat dan Uni Eropa.

Lebih dari dua pertiga dari semua negara yang disurvei memperoleh kurang dari 50 poin, dengan skor rata-rata 43.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x