Baca Juga: Terkait Penyebaran Virus Corona, China Akan Tutup Pasar Unggas Hidup
Harga ayam hidup terjun bebas ke 58 rupee India atau 11 ribu rupiah per kilogram, cukup jauh dibawah biaya produksi.
Dampak flu burung Korea Selatan dan Jepang belum terlihat, menurut laporan Reuters, dimana bahkan terlihat penguatan permintaan daging ayam oleh kalangan rumah tangga karena meningkatnya trend memasak di rumah selama pandemi Covid-19.
EVOLUSI VIRUS
Penyebaran wabah flu burung yang cepat dan luas membuatnya menjadi yang terburuk di Asia sejak awal tahun 200an.
Di Jepang, dilaporkan terjadi wabah mulai daerah Chiba dekat Tokyo hingga ke Miyazaki di pulau Kyushu yang berjarak 1,000 kilometer.
Hanya dalam waktu dua bulan, kasus baru terus bermunculan.
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa resiko penularan lebih jauh dari flu burung ini sudah habis, karena musim migrasi burung liar akan berlangsung hingga bulan Maret nanti, atau bahkan hingga April," tutur seorang pejabat kementerian pertanian India kepada Reuters.
Baca Juga: Vaksinasi Unggas Cegah Penyebaran Penyakit
Virus H5N8 yang terdeteksi di Jepang dan Korea sangat mirip dengan virus yang menyebar di Eropa tahun 2019, yang mana virus tersebut berevolusi dari virus flu burung yang marak tahun 2014, tutur Filip Claes, pejabat regional Asia Pasifik dari Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas (ECTAD),
Varian lain yang menerpa Eropa sejak akhir 2020 juga membuat kerusakan besar bagi peternakan di wilayah itu.
Varian baru itu menyebabkan penyakit yang lebih parah dan sekarang lebih mematikan bagi burung liar, tutur Holly Shelton, pakar influenza di Institut Pirbright Inggris.
"Cukup jelas virus ini sudah ada di populasi burung liar, dan sekarang terdapat kecenderungan sangat besar hal itu akan menyebar ke peternakan unggas," tutur Holly lebih jauh.
Vaksinasi flu wajib untuk unggas di China telah melindungi produsen utama di kawasan itu, meskipun virus telah membunuh angsa liar di sana.
Vietnam, Laos dan Kamboja sejauh ini terhindar dari wabah H5N8 karena wilayah mereka bukanlah jalur migrasi burung liar dunia, namun tetap menghadapi risiko dari penularan flu burung lewat pergerakan orang dan barang.
"Ini akan terus menyebar sampai virus lain datang menggantikannya," kata Shelton.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.