WELLINGTON, KOMPAS.TV - Perjalanan udara internasional diharapkan bisa kembali booming tahun depan, ketika vaksin virus corona telah tersebar di seluruh dunia.
Berita ini tentu menggembirakan bagi maskapai penerbangan dan para pelancong internasional. Namun negara-negara di Asia dan Pasifik, khususnya yang saat ini telah mengendalikan virus dengan baik, bertekad untuk tidak membiarkan hasil jerih payah mereka melawan virus menguap begitu saja.
Di Australia, CEO Qantas Alan Joyce mengatakan, ketika vaksin virus corona tersedia secara luas, maskapainya kemungkinan akan meminta penumpang internasional untuk melakukan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan ke Australia.
Baca Juga: Bos Penerbangan Australia Usulkan Paspor Vaksinasi bagi Pelancong
Joyce mengatakan dia telah berbicara dengan rekan-rekannya di maskapai penerbangan lain di seluruh dunia tentang kemungkinan adanya "paspor vaksinasi" untuk pelancong internasional.
Maskapai terbesar Korea Selatan juga memiliki kebijakan serupa. Jill Chung, juru bicara Korean Air, mengatakan ada kemungkinan bahwa maskapai penerbangan akan mewajibkan penumpang untuk divaksinasi.
Namun menurutnya, aturan ini akan menjadi hasil koordinasi antara maskapai dengan pemerintah.
“Ini bukan sesuatu yang akan diputuskan oleh maskapai penerbangan secara independen,” kata Chung, Selasa (24/11/2020) seperti dikutip dari the Associated Press.
Baca Juga: Warga di Kota Auckland, Selandia Baru, Kembali Diwajibkan Memakai Masker
Senada dengan Qantas dan Korean Air, Air New Zealand pun memiliki pendapat yang serupa.
“Pada akhirnya, terserah pada pemerintah untuk menentukan kapan dan bagaimana untuk menentukan cara yang aman untuk membuka kembali perbatasan. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang terkait hal ini,” kata Air New Zealand dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Associated Press.
Australia, Korea Selatan, dan Selandia Baru merupakan sedikit negara di dunia yang hingga kini dinilai berhasil meminimalkan penyebaran virus corona.
Mereka dipandang secara internasional sebagai kisah sukses. Kesuksesan ini sebagian besar dituai dari upaya mereka mengkarantina orang-orang yang terinfeksi virus dengan ketat.
Baca Juga: Korea Selatan Perketat Aturan Pembatasan Sosial Mulai Kamis
Australia telah memberlakukan pembatasan paling ketat di dunia sejak pandemi dimulai. Mereka telah menutup perbatasannya untuk sebagian besar pengunjung internasional dan mengizinkan warganya untuk melakukan perjalanan internasional hanya dalam keadaan khusus.
Selandia Baru hingga kini masih menutup perbatasannya. Sementara Korea Selatan memberlakukan karantina selama dua minggu bagi semua penumpang yang datang.
Australia, dengan penduduk sebanyak 26 juta orang, melaporkan sekitar 900 kematian sejak pandemi dimulai. Jumlah ini jauh lebih sedikit dari banyak negara lain dengan ukuran sebesar Australia.
Korea Selatan dengan penduduk 51 juta orang, telah melaporkan sekitar 500 kematian. Sedangkan Selandia Baru dengan penduduk 5 juta orang, hanya melaporkan 25 kematian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.