PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengkritik sejumlah media asing yang memberitakan sikap Prancis terhadap ekstrimis Islam.
Dia menilai media-media tersebut melegitimasi sejumlah serangan yang terjadi di Prancis, yang dilakukan oleh ekstrimis Islam.
Menurutnya media-media itu melakukan hal tersebut karena tidak setuju dengan pandangan dan pendirian dari Prancis.
Baca Juga: Pompeo Akan Datangi Pemukiman Ilegal Israel, Palestina: Ini Adalah Usaha Provokasi
“Ketika Prancis diserang lima tahun lalu, seluruh negara di dunia mendukung kami,” ujar Macron kepada koresponden The New York Times, Ben Smith dikutip dari France24.
“Jadi ketika saya melihatnya, dalam konteks itu, saya melihat mereka melegitimasi kekerasan ini, dan mengatakan bahwa inti masalahnya adalah Prancis itu rasis dan Islamophobia, maka saya katakan prinsip-prinsip dasar telah hilang,” tambahnya.
Menurut Macron, media-media asing gagal untuk mengerti menganai sekulerisme, yang merupakan pilar dari kebijakan dan masyarakat Prancis.
Baca Juga: Presiden Sementara Peru Mundur Seusai Dua Orang Tewas dalam Unjuk Rasa yang Menentangnya
Dukungan kepada Macron dari dalam negeri agar para imigran merangkul nilai-nilai Prancis memang semakin menguat sejak pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty bulan lalu di luar kota Paris.
Paty dipenggal tak lama setelah mengadakan diskusi dan memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.
Pada kesempatan itu, selain memberikan penghargaannya kepada Paty, Macron juga menegaskan tetap mendukung penerbitan Karikatur Nabi Muhammad.
Dia menegaskan hal itu sebagai bentuk pembelaannya terhadap sekularisme dan tradisi satir yang merupakan lambing dari Prancis.
Baca Juga: Trump Akhirnya Akui Kemenangan Biden, Tuduhan Kecurangan Tetap Dilontarkannya
“Kami tak akan menyerah terhadap karikatur tersebut,” janji presiden berusia 43 tahun tersebut.
Macron memang menjadi sasaran serangan dari umat dan negara-negara Islam dunia karena sikapnya tersebut.
Bahkan sejumlah negara melakukan boikot produk-produk Prancis, setelah merasa terhina dengan keputusan Macron tak melarang penerbitan karikatur Nabi Muhammad.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.