Bahkan unjung rasa itu kian memanas sehari kemudian, setelah para pemrotes bentrok dengan pihak kepolisian.
Bahkan polisi sampai menembakan gas air mata kepada ratusan pengunjuk rasa tersebut.
Akibatnya, Palang Merah Lebanon melaporkan setidaknya 65 orang harus dilarikan ke rumah sakit terdekat, sedangkan 185 orang lainnya dirawat di tempat.
Baca Juga: Kapten Kapal Ini Kaget Ada Kaitan dengan Ledakan di Beirut, Ini Alasannya
Sedangkan seorang polisi dikabarkan tewas pada bentrokan tersebut.
Pihak pemerintah pun mengakui harus segera dilaporkan agar negaranya bisa keluar dari krisis.
Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab mengatakan bakal menawarkan legislasi untuk melakukan pemilihan lebih cepat.
Baca Juga: Santri Doa Bersama Untuk Korban Ledakan di Lebanon
Dia pun meminta agar setiap partai politik mengesampingkan ketidaksepakatan mereka.
Ledakan di Lebanon terjadi Selasa (4/8/2020), karena 2.750 ton ammonium nitrat meledak di sebuah gudang pelabuhan.
Selain menewaskan 150 orang, ledakan itu juga melukai ratusan orang lainnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.