YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sumur pribadi atau publik masih menjadi sumber air utama banyak masyarakat Indonesia. Air sumur pun harus dipastikan kebersihannya agar aman dikonsumsi.
Akan tetapi, tak jarang air sumur menjadi keruh pada musim hujan. Hujan lebat umum menyebabkan sumur mengeruh.
Kondisi sumur cenderung berubah pada musim hujan, apalagi jika tempat Anda diguyur hujan lebat secara reguler.
Air sumur keruh setelah hujan lebat sebenarnya normal. Namun, agar aman dikonsumsi, tentu air sumur harus disaring atau dibersihkan.
Terdapat sejumlah hal yang bisa menyebabkan keruhnya air sumur pada musim hujan. Salah satu penyebab yang umum adalah polutan dari air hujan.
Baca Juga: Warga Keluhkan Sumurnya Tercemar Asap Kebakaran Tangki Kilang Pertamina
Air hujan dapat membawa material seperti lempung yang bisa mengeruhkan air.
Untuk mengatasi air keruh, setidaknya terdapa tiga cara yang bisa dilakukan. Berikut tiga cara mengatasi air sumur keruh sebagaimana disarikan perusahaan penjual pompa air Jakarta Pompa.
Tawas adalah bongkahan kristal garam yang bisa dipakai untuk menjernihkan air. Tawas mudah larut dalam air dan efektif mengendapkan partikel polutan yang mengeruhkan sumur.
Akan tetapi, kadar tawas pun harus diperhatikan. Apabila kebanyakan, tawas dalam air bisa menimbulkan efek samping seperti gatal-gatal dan ruam kulit.
Bahan kimia seperti kaporit dan klorin dapat dipakai untuk menyaring air sumur.
Kaporit dan klorin pun dikenal sebagai disinfektan yang bisa memberantas kuman dalam air keruh.
Meskipun demikian, takaran bahan kimia tersebut patut diperhatikan. Jika terlalu banyak, kaporit atau klorin dapat menimbulkan dampak negatif seperti iritasi kulit.
Filter air reverse osmosis (RO) adalah sistem yang efektif dipakai untik mensterilisasi air. Sistem ini mengalirkan air dengan beberapa tahap filtrasi yang menjamin kebersihan air.
Untuk menjernihkan sumur dengan RO, Anda perlu membeli mesinnya dan memasangnya di rumah.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Netizen, Wagub DKI Jelaskan Cara Kerja Sumur Resapan di Trotoar
Sumber : Kompas TV, Jakarta Pompa
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.