Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPASTV - Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mengeluhkan kenaikan tagihan listrik lantaran tagihan melonjak secara drastis tanpa pemberitahuan.
Hal itu rupanya juga dikeluhkan oleh penyanyi Tompi. Tompi mengungkapkan kekesalannya kepada PLN lantaran tagihan listriknya melonjak drastis.
Kekesalan itu diluapkan Tompi melalui akun twitternya bernama @dr_tompi pada (10/06/2020).
Dalam unggahan itu, Tompi melayangkan protes kepada PLN lantaran tagihan listriknya melonjak drastis.
Ia pun kesal lantaran tak ada pemberitahuan apa-apa dari pihak PLN sebelum menaikkan tagihan listriknya.
"TAGIHAN PLN MENGGILA! Ini dari PLN kagak ada konfirmasi-konfirmasi main sikat aja," tulis Tompi.
Protes yang dilayangkan Tompi akhirnya heboh hingga ramai menjadi perhatian para netizen.
Tak berselang lama, pihak PLN lantas merespon keluhan sang Penyanyi sekaligus dokter tersebut.
"Mohon maaf atas kendala yang dialami saat ini ya Kak. Agar admin dapat melakukan pengecekan dapat dibantu Id pelanggannya via DM ya.Trims -Riko," tulis admin akun twitter @pln_123.
Mengetahui hal itu, Tompi pun langsung gercep membalas PLN dan mengaku akan segera mengirimkan ID pelanggan ke PLN.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan kepada PLN bahwa kantor miliknya telah tutup selama 3 bulan. Tompi tentu mengaku kaget dengan tagihan listrik yang membengkak selama 3 bulan, dimana ia harus membayar Rp 2,1 juta per bulan meski kantornya tutup atau tidak ada pemakaian.
"Besok saya kirim ya. Itu kantor kosong gak dipake karena hampir 3 bulan tutup," jawabnya.
"Pada tahu gak , kalo PLN itu ternyata : ada tarif minimum yang harus dibayarkan meski gak ada pemakaian (kecuali sistem prepaid / token isi ulang)".
"Nah kasus di gue ternyata harus bayar 2.1 jt per bulan meski gak dipake. Yang disayangkan adalah hal-hal begini 'kurang terinfokan' di awal," tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.