Arie mengatakan, dengan banyaknya keraguan terhadap kemampuan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN, mungkin bisa menjadi motivasi tersendiri bagi penyanyi itu untuk membuktikan diri.
Baca Juga: Erick Thohir soal Ifan "Seventeen" Jadi Dirut PFN: Salah Satu yang Diberi Kesempatan
Namun, ia juga mempertanyakan apakah sistem pengelolaan perusahaan negara memang seharusnya berjalan seperti ini.
Arie menyoroti pentingnya rekam jejak yang jelas dalam proses memilih seseorang yang akan memimpin BUMN.
“Kalau kita bicara kapabilitas, harus ada track record-nya. Harus ada visi jangka panjangnya seperti apa. Bagaimanapun juga, BUMN itu pada akhirnya dibiayai oleh negara,” tegas Arie.
Menurutnya, ketika perusahaan merugi, negara tetap harus membayar gaji karyawannya. Oleh karena itu, penunjukan seorang pemimpin di BUMN harus benar-benar mempertimbangkan kompetensi dan strategi konkret untuk membangun perusahaan.
“Enggak mungkin dong diperbaiki hanya dengan gagasan-gagasan. Pasti ada upaya konkret untuk memperbaiki fasilitasnya, membayar gaji karyawannya. Dan itu lagi-lagi uang negara yang masuk,” kata Arie.
Seperti diketahui, Ifan Seventeen atau Riefian Fajarsyah telah ditunjuk sebagai Dirut PFN, BUMN yang bergerak di industri audiovisual dan perfilman. Penunjukannya telah dikonfirmasi Kementerian BUMN.
Penunjukan ini menimbulkan kontroversi di kalangan sineas hingga netizen yang menilai Ifan Seventeen tidak layak menjadi Dirut PFN.
Baca Juga: Jadi Dirut PFN, Ifan Seventeen Kaget Melihat Kondisi Perusahaan
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.