Kompas TV entertainment selebriti

Band Radja Diancam di Malaysia, Klarifikasi Panitia, Pelaku Dibebaskan hingga Ketakutan Ian Kasela

Kompas.tv - 14 Maret 2023, 11:32 WIB
band-radja-diancam-di-malaysia-klarifikasi-panitia-pelaku-dibebaskan-hingga-ketakutan-ian-kasela
Band Radja memberikan pernyataan lebih lanjut terkait kasus pengancaman yang diterima mereka saat konser di Malaysia. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar band Radja diancam dibunuh usai manggung di Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023) menghebohkan publik.

Vokalis Radja, Ian Kasela mengatakan kejadian pengancaman bermula pada pukul 23.10 waktu setempat. Ia saat itu tengah selesai melakukan jumpa fans usai manggung

Ian mengatakan dirinya bersama personel Radja lainnya tiba-tiba didatangi oleh 15 orang pengawal dengan dua orang laki-laki mewakili panitia konser yang marah-marah sambil menuding mereka.

Disekap dan Diancam Dibunuh

Ian mengatakan saat kejadian ia tidak tahu menahu duduk permasalahannya. Pasalnya ia merasa konser Radja di Johor sudah terbilang sukses.

"Saat kejadian, kami tidak tahu (alasan) sama sekali, cuma memang terlontar kata-kata dia di tengah keemosian dia, 'You bikin malu, tak mau konser, tak mau show' gitu," kata Ian ditemui bersama personel Radja lainnya di Mabes Polri, Senin (13/3/2023).

Baca Juga: Tanggapan Pemerintah Malaysia soal Band Radja Diancam akan Dibunuh usai Manggung

Bahkan, pada saat kejadian, personel band Radja disekap di sebuah ruangan dan dikunci serta dijaga oleh beberapa bodyguard. Mereka juga diancam dibunuh.

"Jika Radja datang lagi, jika Radja ada di Kuala Lumpur, ada di Johor, di Malaysia, mati'. (Ini) lebih dari intimidasi," ucap Ian.

Hal tersebut membuat mereka tak bisa berbuat apa-apa lantaran merasa ditekan.

"Memang ditekan, kita tidak bisa berbuat apa-apa," tuturnya.

Pelaku Dibebaskan

Kepolisian Malaysia sempat menangkap dua pria yang diduga terlibat dalam kasus ancaman dan kata-kata kasar terhadap band Radja.

Kepala Polisi Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan kedua pria itu ditangkap ketika mereka menyerahkan diri di Markas Besar Polisi Distrik (IPD) Johor Bahru Selatan (JBS) sekitar pukul 15.30.

"Hasil penyelidikan menemukan bahwa tersangka berusia 37 dan 48 tahun adalah pria lokal dan pria asing," kata Kamarul, dikutip dari Kosmo Malaysia, Minggu (12/3/2023).

Kendati demikian, keesokan harinya Ian menerima kabar bahwa dua pelaku tersebut telah dibebaskan.

Menurutnya, kedua pelaku pengancaman pembunuhan itu membayar denda yang diminta oleh pemerintahan Johor Bahru. 

"UU yang berlaku di sana jika mampu bayar, mereka dilepas sebagai jaminan," ujarnya.

Padahal, Ian berharap pelaku pengancaman dapat diproses hukum sebagaimana mestinya.

Klarifikasi Pihak Penyelenggara 

Pihak penyelenggara yang mengadakan acara manggung Radja di Malaysia akhirnya buka suara mengenai kabar ancaman yang diperoleh Ian Kasela cs.

Klarifikasi disampaikan dalam Instagram @Mee2_Events. Mimosa Events & Entertainment selaku penyelenggara acara Majestic Johor Concert Radja Live in Johor 2023 membantah adanya pengancaman.

"Sehubungan dengan itu, kami sampaikan bahwa laporan tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya," tulis Mee2 Event, Senin.

Mereka menilai telah terjadi kesalahpahaman mengenai komitmen komersial dan operasional selama acara berlangsung. 

Baca Juga: Dua Orang Ditahan atas Kasus Pengancaman Band Radja di Malaysia, Diduga Akibat Salah Paham

"Perbincangan yang pada mulanya berjalan dengan aman berubah menjadi panas dan telah terjadi sedikit kecekcokan, namun masih dalam keadaan terkendali," ujarnya.

Pihak panita mengatakan, band Radja dinilai tidak mengetahui semua jadwal sebelum dan sesudah konser sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Oleh karena itu, pihak penyelenggara menuturkan permintaan maaf kepada band Radja dan mematuhi proses hukum yang berlaku.

Ian Kasela Trauma

Ian mengaku dirinya dan personel Radja lainnya trauma dengan kejadian pengancaman yang menimpa mereka di Malaysia.

Bahkan, ia sempat takut saat dimintai foto oleh penggemar karena perawakan penggemar itu mirip dengan pelaku pengancaman.

"Waktu itu kita ke KL empat jam lebih, kita paham driver capek begitu istirahat dan isi bensin di sana ketemu sama mobil sedan isinya anak muda, tiba-tiba berempat turun," tutur Ian.

"Waktu itu gue ke toilet, mungkin empat orang ini mengenal kita lalu mengejar lari mau foto. Gue yang habis traumatik, dia bilang 'bang Ian mau foto' karena trauma fisik mereka kaya India tinggi kurus gue reflek coba menepis," ujarnya.

Tak hanya itu, saat berada di bandara juga Ian masih merasa takut ketika diajak foto bareng.

"Di airport ada yang mau foto gua juga masih agak takut. Bahkan pas di rumah sampai kebawa mimpi trauma gua gila banget," ujarnya.

 




Sumber : Kompas TV, Tribunnews




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: