JAKARTA, KOMPAS.TV - Membagikan angpao hingga masak makanan khusus saat Imlek ternyata sarat makna.
Dosen program studi bahasa Mandarin Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Monika Herliana, menerangkan makna dari sejumlah tradisi atau kebiasaan ketika perayaan Imlek.
Tahun baru China itu diperingati oleh kebanyakan orang Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Dalam tradisi Tiongkok, Imlek dianggap sebagai hari pergantian tahun yang paling penting dan sering dirayakan bersama keluarga dan kerabat yang berdekatan," kata Monika, seperti dilansir Tribunnews, Kamis (19/1/2023).
Berikut ini beberapa tradisi yang biasa dilakukan saat Imlek dan maknanya:
Monika menerangkan, angpao atau hong bao, amplop merah berisi uang yang diberikan para orang tua kepada anak-anak dan cucu-cucu, merupakan simbol keberuntungan dan kesejahteraan.
Baca Juga: Simak Jadwal Perayaan Imlek di Solo, Ada 5.000 Lampion, Pesta Kembang Api, Hingga Pawai Barongsai
Biasanya, saat perayaan Imlek, orang-orang akan mengunjungi keluarga dan kerabat dekat.
"Hal ini dilakukan dengan mengunjungi keluarga dan kerabat yang berdekatan untuk memberikan salam dan ucapan selamat Imlek," jelas alumnus S2 Universitas Diponegoro (Undip) ini.
Kegiatan ini dilakukan untuk menghilangkan keburukan dan menyambut keberuntungan tahun baru.
Kegiatan menyalakan kembang api dilakukan untuk mengusir roh jahat dan menyambut keberuntungan.
Membeli baju baru dilakukan sebagai bentuk kegembiraan menyambut tahun baru.
Sebelum Imlek tiba, orang-orang juga akan membersihkan rumah dari segala kotoran. Sebab, mereka bersiap untuk menerima keberuntungan pada tahun baru.
"Kegiatan ini dilakukan sebelum Imlek tiba, rumah dibersihkan dari sampah dan debu," kata Monika yang merupakan lulusan Huaqiao University, China ini.
Baca Juga: Makna Dibalik Makanan-Makanan Khas Imlek yang yang Sering Disajikan
Biasanya pada perayaan Imlek, keluarga Tionghoa memasak pangsit. Monika mengatakan, pangsit merupakan simbol keberuntungan dan kesejahteraan.
Masakan lainnya ialah tangyuan yang terbuat dari tepung beras berisi kacang-kacangan.
"Tang yuan dianggap sebagai simbol keluarga yang utuh karena bentuknya yang bulat," jelasnya.
Kue keranjang hampir dipastikan selalu ada ketika perayaan Imlek. Kue keranjang dinilai sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan lantaran bentuknya menyerupai keranjang yang penuh.
Selain itu, kue yang juga wajib ada di meja saat Imlek adalah nian gao. Kue beras ini dianggap sebagai simbol kesuksesan dan kenaikan karier.
"Sebab nama nian gao dapat diartikan sebagai tahun baru yang lebih tinggi," jelas Monika.
Jeruk juga selalu ada dan wajib disediakan dalam perayaan imlek.
"Jeruk dianggap sebagai simbol keberuntungan dan rezeki karena bentuknya yang bulat dan menyegarkan," ujarnya.
Terakhir, ada kue lapis legit yang dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Lapisan kue itu melambangkan kesuksesan yang bertahap.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.