Kompas TV entertainment film

Kisah di Balik Last Night in Soho: Terpengaruh Film Roman Polanski hingga Andil Quentin Tarantino

Kompas.tv - 3 November 2021, 17:03 WIB
kisah-di-balik-last-night-in-soho-terpengaruh-film-roman-polanski-hingga-andil-quentin-tarantino
Salah satu adegan dalam film Last Night in Soho yang tayang di bioskop Indonesia mulai 3 November 2021. (Sumber: IMDb)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Film horor psikologis Last Night in Soho tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 3 November 2021. Film garapan Edgar Wright ini menceritakan seorang wanita Inggris yang mengalami “penglihatan” tentang kasus pembunuhan berusia puluhan tahun.

Last Night in Soho pertama ditayangkan di Festival Film Venice pada September 2021. Film ini masuk ke bioskop Inggris Raya dan Amerika Serikat mulai akhir Oktober 2021.

Last Night in Soho mengikuti kisah tokoh bernama Eloise “Ellie” Turner, diperankan oleh Thomasin McKenzie. Turner diceritakan bisa melihat hantu, sering melihat hantu ibunya yang bunuh diri sewaktu kecil.

Suatu ketika, Ellie mimpi berkunjung ke klub malam di area Soho, London pada 1960-an. Di situ, Ellie berjumpa dengan seorang wanita bernama Sandie (Anya Taylor-Joy) yang ingin menjadi penyanyi klub malam.

Baca Juga: “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” Mendarat di Indonesia, Catat Tanggal Tayangnya!

Singkat cerita, Sandie dibunuh dan Ellie terjebak dalam misteri kasus pembunuhan pada 1960-an itu.

Film Last Night in Soho disebut cukup menarik perhatian kalangan kritikus dan audiens bioskop. Menurut agregator Rotten Tomatoes, per 3 November 2021, Last Night in Soho mendapatkan rating 74 persen dari kritikus dan 91 persen dari audiens.

Selain memuat plot menarik, Last Night in Soho ternyata juga memiliki kisah produksi yang menarik. 

Film ini terinspirasi dari karya lawas sutradara kenamaan Inggris, Nicolas Roeg dan Roman Polanski.

Selain itu, Last Night in Soho juga dirilis secara anumerta bagi dua aktornya yang meninggal pada 2020.

Dalam proses produksi, sutradara Edgar Wright pun mengakui ada andil Quentin Tarantino yang menjadikan Last Night in Soho seperti sekarang.

Baca Juga: Alasan Chris Evans Jadi Pengisi Suara Buzz Lightyear, Film Baru Garapan Pixar

Berikut sejumlah kisah menarik dalam proses produksi Last Night in Soho.

Terinspirasi film Nicolas Roeg dan Roman Polanski

Sutradara Edgar Wright menginginkan filmnya memuat elemen perjalanan melintasi waktu dari masa kini ke era 1960-an. Ia pun menunjuk dua film yang dirilis pada 1960-an dan 1970-an sebagai inspirasi.

Dua film itu adalah Don’t Look Now (1973) karya Nicolas Roeg dan Repulsion (1965) karya Roman Polanski.

Dua film horor psikologis Inggris itu diakui kritikus pada masanya.

Last Night in Soho pakai judul single band pop

Judul film Last Night in Soho ternyata mengambil judul single band pop Inggris yang aktif pada 1960-an. Single ini dirilis oleh Dave Dee, Dozy, Beaky, Mick & Tich pada 1968.

Film ini mulanya berjudul Red Light Area, lalu The Night Has a Thousand Eyes.

Rilis anumerta bagi Diana Rigg dan Margaret Nolan

Jajaran pemeran Last Night in Soho diisi aktor kenamaan seperti Anya Talylor-Joy, Thomasin McKenzie, serta Matt Smith. Film ini juga dibantu peran aktris kawakan Inggris, Diana Rigg dan Margaret Nolan.

Sayangnya, Rigg dan Nolan tak pernah menyaksikan penampilan mereka di Last Night in Soho. Mereka meninggal pada 2020 silam.

Diana Rigg meninggal di London pada September 2020. Sedangkan Margaret Nolan meninggal sebulan setelahnya.

Baca Juga: Astrada Film Rust Akui Lalai Periksa Pistol yang Dipakai Alec Baldwin dalam Insiden Penembakan

Film Last Night in Soho pun dirilis secara anumerta bagi dua aktor veteran tersebut.

Andil Quentin Tarantino

Sutradara thriller kawakan, Quentin Tarantino ternyata berandil dalam penyelesaian film Last Night in Soho. Edgar Wright mengaku, Tarantino lah yang mengusulkannya memakai judul tersebut.

Edgar Wright dan Tarantino sendiri diketahui saling mengenal sejak lama. Wright berdiskusi dengan sutradara Pulp Fiction itu sebelum menyelesaikan filmnya.

“Dalam (penjudulan) Death Proof, Quentin menggunakan lagu Dave Dee, Dozy, Beaky, Mick & Tich,” kata Wright dikutip IndieWire.

“Saya berbicara dengannya tentang lagu itu, juga band itu, lalu dia berkata, ‘Pernahkah kamu dengar ‘Last Night in Soho?’. Dia memutarnya untuk saya, lalu menukas, ‘Ini adalah judul lagu terbaik untuk film yang belum pernah dibuat.’”

“Dia lalu menatap saya, saya sudah mendengar lagu ini, dan saya pikir itu terasa hebat: ‘Last Night in Soho’,” pungkas Wright.

Baca Juga: Greenlit! Dune 2 Segera Digarap dan Bakal Rilis 20 Oktober 2023

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x