JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipastikan positif virus corona atau Covid-19. Hasil tersebut diketahui setelah Anies menjalani tes swab atau tes usap PCR. Anies menjelaskan dirinya terpapar dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19 karena tertular dar staf pribadinya.
Dalam video yang ia bagikan, Anies mengungkap, dirinya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes usap (swab) yang hasilnya keluar pada Selasa (1/12/2020) dini hari.
"Hasil tes PCR menyatakan bahwa saya positif COVID-19," kata Anies.
Senin siang, Anies telah melaksanakan tes swab di Balai Kota DKI Jakarta. Padahal, Rabu sepekan sebelumnya (25 November 2020), Anies dikabarkan juga juga telah melakukan tes swab antigen namun saat itu hasilnya negatif.
Hari Minggu (29/11/2020), setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dinyatakan positif Covid-19, Anies juga kembali melakukan tes swab antigen dan hasilnya negatif.
Perbedaan swab antigen dan swab PCR
Lantas apa bedanya di swab antigen kok hasilnya negatif, sementara di tes PCR hasiilnya positif corona?
Dokter spesialis Paru, dr. Erlang Samoedro, Sp.P menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi, dan sering terjadi hasil yang berbeda dari dua metode uji virus corona.
"Jika dites rapi, atau swab dengan antigen, antigen spesifitas dan sensitivitasnya tentu bakal mengeluarkan hasil yang jauh dibawah metode tes PCR. Jadi mungkin sekali antigen negatif, lalu dites swab dengan PCR, keluar hasil positif, karena memang "Gold standard" uji Covid-19 memang harus dengan PCR," tegas dr. Erlang saat dihubungi Kompas TV, Selasa (1/12/2020).
"Jadi sensitivtas dan spesifitasnya setelah dicek dengan metode apapun, harus dikonfirmasi lagi dengan PCR," pungkasnya.
Lantas apa sih perbedaan swab antigen, rapid test, dan test Swab PCR?
1. Tes Swab Antigen
Mengutip Time, Swab antigen adalah tes uji COVID-19 dengan pengambilan sampel di pangkal hidung dan tenggorokan. Sampel diambil dengan swab test atau tes usap dan hasilnya mirip dengan pelaksanaan tes PCR. Swab antigen bertujuan mencari protein yang terdapat di permukaan virus. Cara kerja ini berbeda dengan PCR test yang mencari material genetik pada virus corona penyebab COVID-19.
Mekanisme swab antigen dikatakan tidak terlalu berat dengan bahan kimia lebih sedikit dibandingkan test PCR. Hasil swab antigen hanya memiliki keuntungan lebih cepat keluar hasilnya dibandingkan tes PCR.
2. Rapid Test
Rapid test dilakukan lewat pengambilan sampel darah. Rapid test akan mengenali protein antibodi dalam sampel tersebut.
Antibodi adalah protein yang dibentuk sebagai bentuk perlindungan tubuh saat terinfeksi virus corona atau patogen lain. Rapid test berisiko tak akurat apabila dilakukan pada seseorang yang belum pernah terinfeksi Corona. Bahkan tiap orang memberi respon antibodi yang berbeda-beda saat terinfeksi suatu virus. Tentu hasil positif yang keluar dari Rapid Test memang harus ditegaskan dengan PCR.
3. Tes Swab PCR
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika menganggap test PCR sebagai gold standard sebagai uji COVID-19.
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah mekanisme membaca kode genetik pada sampel untuk mengetahui keberadaan COVID-19. PCR memakai sampel RNA COVID-19 yang disalin balik untuk membentuk pasangan DNA, sehingga perlu waktu 6 jam sampai 2 hari untuk tahu hasilnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.