JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah tetap mendukung pembangunan proyek di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Sehingga ia mendorong kepada investor swasta untuk berinvestasi di luar kawasan inti IKN.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya saat peletakan batu pertama (groundbreaking) PT Intiland Development Tbk di IKN, seperti dikutip dari Antara, Senin (12/8/2024).
"Kita harapkan nanti swasta membangun, pemerintah juga akan memberikan dukungan kepada infrastruktur. Jadi, jangan ada yang meragukan lagi bahwa pemerintah tidak mendukung infrastruktur di luar kawasan inti," kata Jokowi.
Ia menegaskan, di luar kawasan inti IKN, pemerintah tetap melakukan pembangunan jalan hingga infrastruktur kelistrikan. Anggarannya sudah tersedia di RAPBN 2025, sehingga meski ganti presiden pembangunan tetap berjalan.
Baca Juga: Momen Basuki Hadimuljono "Absen" Menteri yang Baru Pertama Kali ke IKN
"Jadi, tetap jalan yang membangun pemerintah, air yang membangun pemerintah, listrik yang memberikan juga pemerintah dan nanti akan dimulai pada bulan Januari tahun depan anggarannya sudah kita masukkan di RAPBN (2025)," tuturnya.
"Karena ini yang saya tahu yang banyak dan sering ditanyakan tidak ada masalah, meskipun presidennya sudah berganti bulan Januari nanti," ucapnya.
Sebelumnya, saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Garuda, Jokowi mengungkap investasi untuk pembangunan IKN telah masuk sebesar Rp56,2 triliun, di luar anggaran dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Ia menuturkan, sudah terdapat 55 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama. Yakni sektor pendidikan terdapat 6 investor, kesehatan terdapat 3 investor, retail dan logistik terdapat 10 investor.
Baca Juga: Siapkah Pertanian Penajam Paser Utara Jadi Lumbung Pangan IKN?
Selain itu, dari bidang perhotelan terdapat 8 investor, kantor dan perbankan terdapat 14 investor, hunian dan area hijau terdapat 9 investor, untuk media dan teknologi terdapat tiga investor.
“Ekonomi yang akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara juga ekonomi hijau, ekonomi digital yang akan mengiringi pemerintahan di Ibu Kota Nusantara. Ekonomi, sekali lagi, ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center, dan yang lain-lainnya,” kata Jokowi.
Presiden kembali menegaskan latar belakang kepindahan ke Ibu Kota Nusantara ini bukan hanya pindah fisiknya, tetapi pindah pola pikir, pola kerja, serta mobilitasnya.
“Karena mobilitas di Ibu Kota Nusantara semuanya memakai kendaraan yang kendaraan listrik dan juga energinya memakai energi hijau. Bangunannya pun juga bangunan di sini semuanya diarahkan ke green building dan aksesibilitasnya juga diprioritaskan untuk pejalan kaki dan yang naik sepeda,” ucapnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.