Peristiwa tewasnya pengguna pinjol AdaKami karena bunuh diri, pertama kali diungkap oleh Truth Revealer dengan nama akun Twitter @rakyatvspinjol pada Senin (18/9/2023).
Dalam utas yang ditulis disebutkan, korban adalah seorang laki-laki yang sudah beristri dan mempunyai anak perempuan berusia 3 tahun. K (korban) disebut meminjam uang di Adakami sebesar Rp9,4 juta dan harus mengembalikan hampir Rp19 juta.
Baca Juga: Erick Thohir Angkat Agus Martowardojo jadi Komut PLN, Arcandra Tahar jadi Komisaris Independen
Saat K kesulitan membayar dan telat membayar cicilan, teror debt collector pun bermunculan hingga membuat K dipecat dari kantornya, karena mengganggu kinerja operator telepon.
“K, sebagai seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun lalu dipecat karena telpon yang masuk ke kantor sudah dirasa sangat mengganggu,” kata @rakyatvspinjol.
“K, sebagai seorang laki-laki, berusaha untuk menutupi kesulitan yang dia alami. K hanya bilang kepada keluarga bahwa dia dipecat karena SK nya tidak diperpanjang. Menerima kabar K dipecat, keluarga pun membantu ala kadarnya tanpa mengetahui akar permasalahannya. Setelah dipecat, istri dan anaknya pun pulang ke rumah orang tuanya,” lanjutnya.
Teror berlanjut dengan metode order fiktif layanan pesan antar makanan dan ojek online. Dalam sehari, bisa sampai 6 order fiktif yang datang ke rumahnya.
“Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar. Alhamdulillah terkadang tetangganya yang take orderannya. Tapi karena order fiktif gofood datangnya setiap hari, tetangga pastinya tidak akan bisa bantu terus-terusan untuk selamanya,” tutur akun Twitter itu.
Baca Juga: Ramai Debt Collector Pinjol Legal Lakukan Teror, Apa yang Harus Dilakukan?
Keluarga besar kemudian berusaha untuk memediasi K dengan istrinya. Hingga akhirnya K berterus terang bahwa dirinya terlilit utang pinjol dan mengalami sederet teror. Namun sang istri menolak pulang dan ingin tetap ada di rumah orang tuanya karena takut dengan teror tersebut. Teror dari debt collector AdaKami pun terus berlanjut hingga K bunuh diri pada Mei 2023.
Ternyata, teror masih berlanjut meski K telah meninggal. Pihak debt collector tidak percaya dengan keterangan keluarga yang mengatakan K telah tewas.
"Jawaban dari DC Adakami adalah "alah bohong" "mana bukti nya" "ga mau tau bayar sekarang juga"."
“Keluarga kemudian mengirimkan catatan kematian K. DC Adakami ga mau tau dan mengatakan catatan kematian K adalah palsu. Teror DC Adakami masih terus berlanjut, mereka masih terus mengirimkan order fiktif gofood ke rumah K, meskipun K sudah meninggal dunia. Padahal rumah tersebut sedang dijual dengan harga murah, karena rumah tsb pernah dipakai untuk bunuh diri,” tutur @rakyatvspinjol.
Kasus bunuh diri K sudah ditangani polisi. Di rumah K juga ditemukan surat yang menyebutkan Adakami telah merusak hidupnya.
Sumber : Tribunnews.com/Kompas.tv
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.