JAKARTA, KOMPAS.TV- Harga beras terus merangkak naik hingga saat ini. Apalagi memasuki musim kemarau di mana sejumlah wilayah penghasil padi mengalami kekeringan.
Mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional di laman resmi Bank Indonesia (BI), Senin (28/8/2023), harga beras paling murah adalah Beras Kualitas Bawah II seharga Rp 12.250 per kg. Sedangkan yang paling mahal adalah Beras Kualitas Super I seharga Rp 15.150 per kg.
Beras Kualitas Bawah I
Rp 12.650
Beras Kualitas Bawah II
Rp 12.250
Beras Kualitas Medium I
Rp 13.850
Beras Kualitas Medium II
Rp 13.600
Beras Kualitas Super I
Rp 15.150
Beras Kualitas Super II
Rp 14.600
Baca Juga: Pedagang Sulit Cari Stok Beras saat Harga Tinggi, Ikappi: Kami Sangat Kecewa dengan Pemerintah
Sementara khusus di wilayah DKI Jakarta, harga beras paling murah adalah jenis Beras IR. III (IR 64) seharga Rp11.267/kg. Sementara yang paling mahal adalah jenis Beras IR 42/Pera seharga Rp14.081/kg.
Beras IR. I (IR 64) Rp12.906/kg
Beras IR. II (IR 64) Ramos Rp12.052/kg
Beras IR. III (IR 64) Rp11.267/kg
Beras Muncul .I Rp12.926/kg
Beras IR 42/Pera Rp14.081/kg
Beras Setra I/Premium Rp13.514/kg
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) meminta untuk tidak panik dengan kenaikan harga beras saat ini dan tidak melakukan penimbunan beras.
Buwas menyatakan, Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah menggencarkan operasi pasar. Yaitu lewat Gerakan SIGAP SPHP atau Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan).
Baca Juga: PNS di 4 Kementerian/Lembaga Ini Nikmati Kenaikan Gaji dan Tukin di 2024, Ada yang Naik 80 Persen
Lewat program itu, Bulog menyalurkan beras premium dengan harga terjangkau. Total ada 1,6 juta ton beras yang sudah disalurkan lewat program tersebut dan masih ada 400.000 ribu ton yang akan digelontorkan hingga akhir tahun.
"Ini langkah pemerintah. Saya berharap jangan sampai ada isu negatif kalau beras itu kurang. Kita punya beras 1,6 juta ton dan ini semuanya premium," kata Buwas kepada wartawan saat melakukan sidak ke Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).
"Beras ini nanti untuk kegiatan operasi pasar. Sekarang bentuknya packaging 5 kg. Kita tidak lagi didistribusikan dalam bentuk curah," imbuhnya.
Beras yang disalurkan Bulog ini dijual seharga Rp47.500 per 5 kg. Atau hanya Rp9.500 per kg. Jauh lebih murah dari harga beras yang bukan hasil operasi pasar.
Baca Juga: Kemenkes: Pemda yang Tingkat Polusi Udaranya Tinggi Wajib Pasok Masker, Jangan Sampai Kosong
"Kita intervensi dengan beras-beras dari Bulog. Tadi ada yang Rp47.000 per 5kg. Kenapa? Harapan kita agar masyarakat tidak usah panik. Karena penyalurannya ini, Bulog salurkan ke pasar-pasar dan ritel, sehingga tepat sasaran" ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
"Harapan kita masyarakat bisa membeli beras yang murah. Tapi ingat untuk tidak menimbun. Karena ketersediaan kita ada, jadi tidak usah takut. Jangan sampai ada panic buying karena persediaan ada," lanjutnya.
Menurut Buwas, beras Bulog ini bisa menjadi pilihan untuk masyarakat. Adapun Gerakan SIGAP SPHP serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia mulai 28 Agustus 2023.
Ia memastikan, beras SPHP akan membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga tersedia di retail-retail modern.
“Penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan mulai awal tahun ini akan dimassive-kan melalui para pedagang pengecer, untuk itu kami perlu lihat langsung dan memastikan program ini berjalan tepat sasaran,” ucapnya.
Baca Juga: Kemenkes Siapkan Sistem Peringatan Dini Polusi Udara, Langsung Muncul di Ponsel Lewat SATUSEHAT
“Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan dengan kekuatan stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka kami yakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena Bulog memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun," sambungnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.