Maka dari itu, JK berpesan kepada bakal calon presiden (capres) 2024 dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, harus bisa mengatasi permasalahan tersebut.
"Kalau mau jadi presiden harus mampu," ujarnya.
JK juga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia memiliki permasalahan baik di dalam dan luar negeri, khususnya utang luar negeri yang semakin menumpuk.
Baca Juga: Motor Listrik Bersubsidi Kurang Disambut Pembeli, Ini Sederet Penyebabnya
Ia membenarkan apa yang juga disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang menyebut utang luar negeri Indonesia sangat besar.
"Pak AHY tadi mengatakan utang besar, betul, setahun bayar utang lebih Rp1.000 triliun, terbesar dalam sejarah Indonesia sejak merdeka," ujarnya.
Meski begitu, JK juga mengakui dirinya ikut terlibat dalam kebijakan utang tersebut saat menjadi Wakil Presiden pada periode pertama Jokowi menjabat sebagai presiden.
Tapi menurutnya, yang lebih penting sekarang adalah permasalahan utang negara ini tidak berdampak pada masalah sosial yang semakin meluas di Indonesia.
Baca Juga: Mulai 1 Juni, Stasiun Jatinegara Layani Keberangkatan 4 Kereta Jarak Jauh Ini
JK menilai, masalah sosial yang terjadi saat ini menandakan adanya kondisi sosial yang buruk di negeri ini, khususnya pada pemerataan ekonomi.
Dia pun khawatir apabila pemerataan dan keadilan sosial tidak segera terlaksana, maka peristiwa kelam seperti kerusuhan Mei 1998 bisa terulang.
"Satu langkah ini apabila tidak diselesaikan keadilan akan jadi lagi tahun 98. Dan kita tidak ingin, kita harus hindari itu dengan pemerataan," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.