19. Jalan DI Panjaitan (depan Kantor Camat)
20. Jalan DI Panjaitan (depan Pos Pemadam jatinegara)
21. Jalan Raya Kalimalang/Jl Laks.Malahayati (simpang Jl Kapin Raya)
22. Jalan Kayu Putih Raya (arah Utara-Utara dan Jalur Cepat Lambat Depan Simpang Pulo Nangka Timur)
23. Jalan Raya Kalimalang (Depan KFC, Jalan Tol Becakayu)
24. Jalan Raya Jakarta-Bogor (Depan PD Pasar Jaya Kramat Jati)
Kota Administrasi Jakarta Barat:
25. Jalan Daan Mogot (Casa Jardin)
26. Jalan Daan Mogot (Vittoria Residance)
27. Jalan Palmerah Utara (Regina Pacis)
28. Jalan Palmerah Utara (Plyfield Court)
29. Jalan Joglo Raya (U-Turn Exit Tol Joglo)
30. Jalan Kembangan Raya (Sebelum TL)
31. Jalan Outer Ring Road (Pos Polisi)
32. Jalan KH Moh Mansyur (TL Jembatan Lima Roxy).
Pemprov DKI memang tengah gencar melakukan serangkaian upaya untuk mengurangi kemacetan. Apalagi, indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia berdasarkan riset TomTom International.
Baca Juga: Menaker Harap Perusahaan Beri Apresiasi untuk Pekerja Berstatus Mitra, Meski Bukan THR
"Peringkat terakhir yg dirilis TomTom Traffic Index Jakarta saat ini menempati peringkat 29 kota termacet di dunia setelah tahun sebelumnya di 2021 kita menempati peringkat 46," ujar Syafrin.
"Basisnya itu sekarang rata-rata kemacetan kita di 53 persen," ujarnya.
Lembaga itu mengukur indeks kemacetan lalu lintas di 389 kota di 56 negara pada 2022, salah satunya Jakarta.
Jakarta dan Manila di Filipina merupakan dua kota di Asia Tenggara yang berada di 50 besar indeks kemacetan berdasarkan peringkat TomTom.
Namun, indeks di Jakarta masih lebih baik dibandingkan Manila yang berada di peringkat sembilan dengan rata-rata waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 27 menit.
Baca Juga: Rincian Tarif Tol Trans Jawa, Jakarta-Yogyakarta Rp453.000, Jakarta -Surabaya Rp737.000
Pada 2020, indeks kemacetan di Jakarta sempat berapa pada peringkat ke-31 dan membaik pada 2021 pada peringkat ke-46.
Syafrin dan pihaknya berharap, berbagai upaya yang dilakukan nanti dapat menekan angka kemacetan DKI Jakarta.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya menyebutkan kemacetan selama Ramadan khususnya menjelang waktu berbuka puasa di DKI Jakarta masih relatif normal.
"Masih normal. Karena kan aktivitas saja. Bukan karena ada hambatan. Bukan karena, misalnya yang menghalangi tidak ada," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.
Latif juga menjelaskan pihaknya sudah berusaha untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta.
"Ya tentu (antisipasi), kita menggelar personel lebih awal. Sudah kita jalankan," katanya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.