Dengan demikian, meskipun masa haid berlangsung, ia tetap banyak mengingat Allah SWT.
Kebolehan ini berdasarkan hadis Nabi Saw:
"Kami diperintahkan supaya menyuruh keluar para perempuan yang dipingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya, bahkan perempuan yang sedang haid."
"Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut (HR Bukhari Muslim).
4. Membangunkan Sahur
Membangunkan dan menyiapkan makanan saat sahur juga termasuk amalan di bulan Ramadan yang bisa dilakukan perempuan yang sedang haid.
Rasulullah SAW bersabda “Setiap kebaikan adalah sedekah, dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu berjumpa saudaramu dengan wajah yang menyenangkan, dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu (HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Ahmad)
5. Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa
Perempuan yang haid bisa mendapatkan pahala puasa dengan memberi makan orang yang berbuka puasa.
Baca Juga: 3 Berkah Makan Sahur saat Puasa Ramadan Menurut Rasulullah
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:
Rasulullah Saw bersabda “Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa itu sedikitpun.
6. Shalawat
Shalawat pada Nabi juga termasuk ibadah yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid.
Rasulullah Saw bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR Tirmidzi).
7. Menuntut Ilmu (Thalabul ‘Ilm)
Pada masa suci dianjurkan untuk memperbanyak membaca al-Qur’an, sedangkan di masa haid hendaknya ia membaca tafsirnya.
Perempuan yang haid juga sebaiknya banyak membaca dan mengikuti majlis ilmu terlebih di bulan Ramadan.
Sebagaimana hadis riwayat Ibnu Majah:
Dari Abdullah bin Amr, ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid tersebut ada dua kelompok sahabat yang sedang berkumpul.
Kelompok pertama sedang membaca al-Qur’an dan berdoa. Sementara kelompok kedua sedang belajar dan mengajar.
Rasulullah Saw pun bersabda “Mereka semua berada dalam kebaikan, yakni mereka yang membaca al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mereka minta) dan jika Allah berkehendak Dia akan menahannya dan (kedua) mereka yang belajar dan mengajar. Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua (HR Ibnu Majah).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.