SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Paranowo salurkan 2.000 paket sembako untuk warga Semarang, Kamis (6/5/2021).
Sembako tersebut hasil dari zakat, infaq, dan sedekah yang dikelola Baznas dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) Jateng.
"Betapa semangatnya kita melaksanakan pengelolaan zakat dan sedekah kita dengan sangat baik," kata Ganjar melalui video pendek yang dibagikan di akun Twitternya.
Pada kesempatan itu Ganjar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pengelola zakat Jateng: Baznas dan LAZ.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Jalin Komunikasi dengan Daerah Lain untuk Perketat Larangan Mudik
Gubernur Jateng dua periode itu berharap paket sembako yang dibagikannya tersebut bermanfaat bagi warga Semarang, terlebih di masa pandemi seperti sekarang.
"Maturnuwun seluruh sedulur-sedulurku yang telah menyampaikan zakat, infaq dan sedekah. Insyaallah sangat berarti untuk sedulur kita, apalagi di masa susah ini. Semoga berkah," tulis Ganjar di akun Twitternya, Kamis (6/5/2021).
Maturnuwun untuk BAZNAS dan LAZ, serta seluruh sedulur2ku yang telah menyampaikan zakat, infaq dan shodaqoh. Insyaallah ini sangat berarti untuk sedulur kita, apalagi di masa susah ini. Semoga berkah. pic.twitter.com/e7Z8zrzBUw
— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) May 6, 2021
Ribuan paket sembako dengan tote bag berwarna-warni tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Hendrar menyatakan ribuan sembako yang digalang secara gotong royong itu bisa membantu masyarakat Kota Semarang, terutama dalam kondisi melawan pandemi saat ini.
"Memang kondisi lagi susah. Tapi dengan kebersamaan dan gotong royong, Insyaallah situasi ini tetap bisa menjadi situasi yang nyaman, kondusif dan aman," kata Hendrar.
Baca Juga: Penyekatan Perbatasan Kota Semarang Diperketat
Dalam kesempatan sama, Ganjar kembali meminta masyarakat untuk tidak mudik. Ia sekali lagi mengingatkan warga Semarang yang punya saudara di perantauan agar diminta bersabar, menunggu sampai kondisi pandemi terkendali.
"Saya titip panjenengan yang punya saudara di perantauan, tidak boleh pulang. Kalau dikirimi THR ya diterima dengan ikhlas. Dengan sedikit pengharapan tidak apa-apa," kata Ganjar menghimbau.
Kalau tetap ingin bersilaturahmi, lanjut Ganjar, nanti silaturahminya virtual saja.
"Cari cara tetap berikhtiar tapi tetap aman," tutup Ganjar.
Baca Juga: Jelang Larangan Mudik, 5.000 Orang Sudah Masuk Jateng
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.