Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Jelang Imlek, Polda Sulteng Sebut Tak Ada Pengamanan Khusus di PT GNI dan di Morowali Utara

Kompas.tv - 18 Januari 2023, 12:37 WIB
jelang-imlek-polda-sulteng-sebut-tak-ada-pengamanan-khusus-di-pt-gni-dan-di-morowali-utara
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto menyampaikan keterangan pada Minggu (15/1/2023). (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

Pada Senin (16/1/2023), perusahaan, pekerja dan masyarakat sekitar sudah melakukan mediasi yang difasilitasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Morowali Utara dan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Tengah.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto menjelaskan, sejak Minggu (15/1/2023), Forkopimda Morowali Utara bersama PT GNI sudah melakukan pertemuan terkait demo karyawan.

Aparat dari Polres Morowali Utara juga telah menemui kepala desa, camat di lingkungan perusahaan untuk membicarakan tuntutan warga.

"Agar semuanya bisa memberitahu, kalau memang ada tuntutan silakan dilakukan sesuai dengan prosedur," ujar Didik di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (17/1/2023).

Didik menambahkan dalam beberapa hari ke depan akan ada mediasi yang dilakukan Disnaker Morowali Utara terkait tuntutan karyawan.

Baca Juga: Sesalkan Bentrok Karyawan PT GNI, Mahfud MD Sikapi Tiga Poin Ini

Pihaknya berharap dengan adanya mediasi ini demo karyawan yang bisa berujung anarkis tidak lagi terjadi.

"Mudah-mudahan ini akan ditindaklanjuti sampai ada penyelesaian, ada beberapa mediasi dilaksanakan baik Disnakertrans Provinsi atau Disnakertas Kabupaten," ujar Didik.

Didik menyampaikan, nentrok antarkaryawan ini di awali aksi mogok kerja. Karyawan yang ikut aksi mengintimidasi rekan yang masih bekerja, Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga: Menaker Sebut Pengangguran di RI Alami Hopeless of Job, Pesimistis Bisa Dapat Pekerjaan

Hal ini memicu suasana kurang harmonis antara karyawan yang ikut mogok dan tidak dan berlanjut sampai malam hari ada tindakan anarkis pembakaran, perusakan.

"Karena adanya itu tentu terjadi gesekan antara karyawan. Sampai saat ini penyidikan masih dilakukan mudah-mudahan ditemukan fakta-fakta baru dan diketahui kalau ada provokator," ujar Didik. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x