Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Debat Panas Said Didu Vs Stafsus Erick Thohir soal Argo Parahyangan Mau Dihapus demi Kereta Cepat

Kompas.tv - 5 Desember 2022, 08:50 WIB
debat-panas-said-didu-vs-stafsus-erick-thohir-soal-argo-parahyangan-mau-dihapus-demi-kereta-cepat
Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dijual seharga Rp250.000 untuk jarak terjauh dan Rp125.000 untuk jarak terdekat selama 3 tahun pertama. Pemerintah membuka opsi menghentikan operasi KA Argo Parahyangan, agar penumpang memenuhi KCJB. (Sumber: KCIC)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah membuka kemungkinan operasional KA Argo Parahyangan yang melayani rute Jakarta-Bandung akan disetop. Sehingga, penumpang akan beralih ke Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun hal itu masih wacana dan masih akan dilakukan kajian sebelum pemerintah mengambil keputusan.

Wacana "suntik mati" KA Argo Parahyangan menimbulkan perdebatan sengit publik. Seperti yang terjadi antara eks Sekretaris Kementerian ESDM Said Didu dengan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga serta netizen.

Hal ini berawal saat Said Didu mencuit kritik terhadap wacana penghentian Argo Parahyangan pada 2 Desember lalu. Pernyataan Said Didu itu langsung dibalas oleh Arya Sinulingga.

Arya menyebut jika dalam bisnis, kanibalisme atau mematikan unit bisnis lainnya yang serupa adalah hal biasa.

"Demi China, apapun dilakukan. Sekalian aja Tol Jakarta - Bandung ditutup," cuit Said Didu di akun Twitter pribadinya.

"Anda kan ex-sesmen BUMN ya, pasti ngerti bisnis, ketika produk kita saling kanibal apa yg anda lakukan? Kecuali dulu anda jd Sesmen bukan krn pengetahuan bisnis anda bagus tapi krn punya backing," balas Arya.

Baca Juga: Wacana "Suntik Mati" KA Argo Parahyangan demi Kereta Cepat, tapi Penumpang Tetap Turun di Padalarang

Namun menurut Said, BUMN jangan hanya mementingkan sisi bisnis. Tapi juga harus mempertimbangkan kepentingan rakyat.

"Karena kesalahan keputusan anda, anda rugikan rakyat tapi anda merasa bangga atas kesalahan yg merugikan rakyat tsb demi menyelamatkan proyek China," tulis Said.

"Jangan #asalmangap dan sok tahu. Intinya jangan kau ambil kebijakan yg rugikan rakyat demi ambisi pencitraan. Bangun sesuatu yg dibutuhkan rakyat sesuai kemampuan," ujarnya.


 

Jika akhirnya Argo Parahyangan dihapus, Said menyebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi infrastruktur yang membebani rakyat.

"Contoh solusi, infrastruktur bebani rakyat. 1) bangun kereta api cepat yg mahal dan tdk layak, solusi : tutup kereta yg ada, tiket jadi mahal. 2) bangun Bandara Kertajati - solusi : pindahkan penerbangan umrah - jemaah jadi mahal. Akan banyak contoh lain," kata Said.

Warga Twitter juga ikut nimbrung dalam debat panas antara Said dan Arya. Menurut netizen, sebenarnya bisa saja Argo Parahyangan dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung berjalan bersama tanpa ada yang dimatikan.

Baca Juga: 3 Tahun Pertama Tiket Termurah Kereta Cepat Rp125.000, (tak) Balik Modal dalam 38 Tahun

"Kalau saya, pilihannya adalah seharusnya sejak awal akan berfikir bagaimana membuat sebuah produk yang tidak saling kanibalisme," ujar akun @giIangmahesa.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x