"izin mas, kalau adu argumen sih menurutku masih kurang. biarkan mereka beroprasi beriringan saja bagaimana? tapi jangan klaim gopar sepi saat ada kereta cepat," cuit akun @_rudetbanget.
Ada juga netizen yang berpendapat, jika tugas BUMN salah satunya adalah memenuhi kebutuhan rakyat. Sehingga BUMN kerap mendapat tambahan modal negara, untuk menjalankan fungsi Public Service Obligation (PSO).
"Wah gawat kalau mikirnya gini. BUMN itu kan gak cuma bisnis, tapi juga menjalani misi pemerintah. Makanya boleh dikasih PSO. Ada hak rakyat biasa untuk bisa naik transportasi umum tapi negara berencana mencabut hak itu untuk bisnis baru yang terancam rugi. Kasihan rakyat," tutur akun @AnggaPutraF.
Di sisi lain, Arya Sinulingga menilai, pemerintah mempertimbangkan sarana transportasi yang teknologinya lebih maju namun harganya tak beda jauh dengan Argo Parahyangan.
Ia juga meminta masyarakat membandingkan harga tiket Argo Parahyangan di atas kelas ekonomi, dengan harga tiket kereta cepat.
Baca Juga: Janji Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kelar Tahun Depan, Luhut: Ini Harus Jadi, Tidak Boleh Mundur
"Kalau ada kemajuan teknologi...maka kita akan pilih yg memajukan....dan yg dikanibal juga kalau bisa yg tdk jauh beda dr harga tapi jauh beda dari teknologi. Coba bandingkan tiket bisnis parahyangan dgn tiket kereta cepat...," kata Arya.
Ia juga menyebut praktik kanibalisme kereta biasa oleh kereta cepat lumrah dilakukan di Eropa.
"Wah....kalau gt kereta cepat di Eropa nggak akan dibangun ya krn mengkanibal kereta biasa ? Ckckck...," tulis Arya.
Namun menurut netizen, Argo Parahyangan tidak ada kelas bisnis. Yang ada kelas ekonomi, eksekutif, dan Luxury dengan harga tiket Rp150.000, Rp170.000, dan Rp410.000.
Sedangkan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah Rp125.000 untuk jarak terdekat dan Rp250.000 untuk jarak terjauh. Harga itu untuk tiga tahun pertama.
Untuk tahun ke-4 dan seterusnya, harga tiket terdekat adalah Rp150.000 dan terjauh Rp350.000.
Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Sekuat Inggris tapi Kebijakan Fiskalnya Salah, Tetap Ngglempang!
"Sekali lagi pak, di parahyangan gak ada bisnis. Luxury kalau lihat jadwal di traveloka itu tambahan dan satu gerbong aja, bukan menu utama. Posisi sekarang udah oke kok. 150.000 ke pusat kota tetap menarik daripada 250.000 ke pinggir kota," sebut akun @AnggaPutraF.
Tapi, Arya bersikukuh masyarakat akan memilih kereta cepat Jakarta-Bandung karena lebih nyaman dan lebih cepat sampai.
"Hehehe nah gt dong diskusinya keren...kalau gt sdh soal pilihan kenyamanan kan..maka mari kita adu argumen kenyamanan...naik Parahyangan 3 jam dgn naik kereta cepat 30 menit...utk org2 berkantong menengah dan kaya ???," ujar Arya.
"Anda pilih mana naik parahyangan 3 jam ke bandung atau naik kereta cepat nyambung naik feeder ke stasiun kereta dibawah 1 jam. Beda harga tiket 170 ribu dan 250 ribu," ujarnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.