Ini didasarkan pada kontribusi sektor manufaktur terhadap total tenaga kerja mencapai 13,7 persen per Februari 2022.
Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga AS Ternyata Penyebab PHK Karyawan Shopee, Ini Penjelasannya
Ia mengusulkan, sebaiknya pemerintah memberikan relaksasi pajak untuk pembelian pakaian jadi di dalam negeri.
"Melalui penurunan tarif PPN 11 persen ke 7-8 persen. Relaksasi pajak bisa membuat harga di level konsumen domestik lebih terjangkau saat pasar ekspor melemah," ucap Bhima.
Ia menilai pemberian Bantuan subsidi upah (BSU) yang lebih besar ke pekerja sektor garmen juga mendesak. Tidak hanya perusahaan formal tapi juga pekerja di UKM harus mendapat fasilitas subsidi upah.
"Ada banyak pekerja UKM tidak punya BPJS Ketenagakerjaan sehingga tidak dapat mengakses bantuan subsidi upah. Itu harus segera dicover," sebutnya.
Baca Juga: Gelombang PHK Industri Tembakau Bakal Tak Terbendung, Ini Alasannya
Hal berikutnya yang seharusnya dilakukan pemerintah, adalah memberikan informasi intelijen pasar dari atase perdagangan di negara alternatif, untuk menjaga pasar ekspor tetap tumbuh.
"Kalau AS dan Eropa lesu mungkin bisa cari pasar di Timur Tengah, contohnya Arab Saudi yang pertumbuhan ekonomi nya diperkirakan 7,6 persen pada 2022. Secara umum daerah MENA (Middle East and North Africa) diperkirakan tumbuh positif 5,5 persen tahun ini," tuturnya.
Selama ini, sektor alas kaki dan garmen banyak mengekspor produknya ke Eropa dan Amerika Serikat.
Sedangkan perekonomian dua wilayah itu sedang melemah imbas Perang Rusia-Ukraina, krisis energi, dan naiknya biaya hidup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.