JAKARTA, KOMPAS. TV – Harga tiket masuk situs warisan dunia Candi Borobudur tengah menjadi polemik, setelah Menteri Koordiinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah bakal menaikan harganya menjadi Rp 750 ribu.
Ditemui di Gedung DPR RI Jakarta, Luhut menjelaskan rencana tersebut untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah wisatawan akses Tol Yogyakarta- Solo-Semarang (Joglo-Semar) rampung.
Luhut memperkirakan jika Tol Joglo Semar rampung, jumlah orang yang menggunakan bisa mencapai belasan atau bahkan 20 juta orang per tahu dan sebagiannya bakal berkunjung ke Borobudur.
Baca Juga: Menko PMK: Jangan Hanya Soroti Tiket Naik Candi Borobudur
“Itu mengantisipasi juga lonjakan turis karena dengan kita bikin jalan tol nanti dari Semarang lewat situ, Joglosemar itu bisa beberapa belas juta orang atau 20 juta orang yang akan lewat sana,” ujar Luhut Binsar Panjaitan.
Karena diprediksi akan ada peningkatan besar jumlah pengunjung, maka harus ada pengaturan baru soal tata cara masuk ke Borobudur.
Karena itu pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan organisasi pendiidkan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) mengenai pengelolaan Candi Borobudur.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Diskusi Soal Tarif Naik Candi Borobudur Belum Diputuskan!
“Nanti akan masuk itu ke Borobudur itu akan jutaan pengunjung. Itu harus kita Tata jadi studi itu dibuat asistensi dengan UNESCO juga sekarang ini masih kita tutup itu candinya masih tertutup,” tukasnya.
Dia juga mengatakan, atas perintah Presiden Joko Widodo maka pembenahan kawasan Borobudur pun sudah dilakukan. Menurut Luhut kini, sudah ada pengaturan untuk bangunan-bangunan di sekitarnya sehingga Borobudur kini tampak lebih menyatu dengan alam.
“Borobudur itu sudah berubah karena semua perintah presiden sudah landscape-nya itu sudah very beautiful nah sekarang bangunan-bangunan yang tidak proper di situ semua kita pindahin jadi 362 hektar luasnya itu semua itu murni untuk Candi Borobudur,” paparnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku setuju dengan rencana pembatasan pengunjung yang naik ke area stupa Candi Borobudur.
Baca Juga: Tuai Protes, Wacana Kenaikan Tarif Candi Borobudur Ditunda
Meski mengaku sangat setuju dengan rencana pembatasan pengunjung, Ganjar menyebut untuk harga tiket, masih bisa didiskusikan.
“Kalau harga sih bisa komunikasi, bisa didiskusikan berapa yang paling pantas. Tapi, kalau soal pembatasan, saya sangat setuju sekali,” jelasnya dalam dialog program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (8/6/2022).
Ganjar mengaku menerima banyak masukan berkaitan dengan wacana penaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur.
Salah satunya berasal dari perwakilan umat Buddha, yang meminta agar kunjungan tidak dilaksanakan setiap hari.
“Juga untuk keagamaan, karena banyak juga umat Buddha menyampaikan aspirasi, agar tidak setiap hari, tidak massal.”
“Kan di atas itu juga ditulis, ‘dilarang duduk di stupa’, duduk semua juga,” lanjutnya.
Ia menegaskan, mengenai harga tiket yang akan dipatok, masih sangat kompromistis.
Ganjar juga menyerahkan hal itu sepenuhnya pada pihak pengelola untuk membahasnya lebih lanjut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.