Dia juga mengatakan, atas perintah Presiden Joko Widodo maka pembenahan kawasan Borobudur pun sudah dilakukan. Menurut Luhut kini, sudah ada pengaturan untuk bangunan-bangunan di sekitarnya sehingga Borobudur kini tampak lebih menyatu dengan alam.
“Borobudur itu sudah berubah karena semua perintah presiden sudah landscape-nya itu sudah very beautiful nah sekarang bangunan-bangunan yang tidak proper di situ semua kita pindahin jadi 362 hektar luasnya itu semua itu murni untuk Candi Borobudur,” paparnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku setuju dengan rencana pembatasan pengunjung yang naik ke area stupa Candi Borobudur.
Baca Juga: Tuai Protes, Wacana Kenaikan Tarif Candi Borobudur Ditunda
Meski mengaku sangat setuju dengan rencana pembatasan pengunjung, Ganjar menyebut untuk harga tiket, masih bisa didiskusikan.
“Kalau harga sih bisa komunikasi, bisa didiskusikan berapa yang paling pantas. Tapi, kalau soal pembatasan, saya sangat setuju sekali,” jelasnya dalam dialog program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (8/6/2022).
Ganjar mengaku menerima banyak masukan berkaitan dengan wacana penaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur.
Salah satunya berasal dari perwakilan umat Buddha, yang meminta agar kunjungan tidak dilaksanakan setiap hari.
“Juga untuk keagamaan, karena banyak juga umat Buddha menyampaikan aspirasi, agar tidak setiap hari, tidak massal.”
“Kan di atas itu juga ditulis, ‘dilarang duduk di stupa’, duduk semua juga,” lanjutnya.
Ia menegaskan, mengenai harga tiket yang akan dipatok, masih sangat kompromistis.
Ganjar juga menyerahkan hal itu sepenuhnya pada pihak pengelola untuk membahasnya lebih lanjut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.