JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 ditargetkan mencapai 5,3
sampai 5,9 persen.
Target tersebut masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan rancangan awal Kerangka
Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) untuk tahun 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan RKP dan KEM PPKF pemerintah mengusung tema peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan.
Baca Juga: Bagaimana Upaya Agar Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi Bisa Tetap Berlanjut?
Menurut Airlangga, sektor produktif penting untuk melakukan pembaruan dan transformasi sehingga sektor tertentu bisa terus meningkat.
"Dari sisi pertumbuhan ekonomi, tadi disepakati dan dilaporkan ke Bapak Presiden kisarannya di 5,3 sampai 5,9 persen," ujar Airlangga saat jumpa pers Hasil Sidang Kabinet Paripurna melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/2/2022).
Airlangga menambahkan, pertumbuhan itu akan banyak dikontribusi oleh konsumsi masyarakat.
Konsumsi masyarakat dipatok kembali tumbuh di 5,1 persen setelah susut menjadi 2 persen saat
pandemi Covid-19.
Sumber pertumbuhan kedua adalah investasi yang dipatok mencapai 6,1 persen, ekspor sekitar 6 sampai 6,7 persen.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Struktur APBN 2023 Seperti Sebelum Pandemi, Kembali di Bawah 3 Persen PDB
Kemudian hilirisasi menjadi perhatian utama dan juga memperhatikan permintaan global.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.