Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Harga Telur Melonjak Hingga Rp55 Ribu per Tray, Distan Mataram Datangkan 20 Ton Telur

Kompas.tv - 28 Desember 2021, 20:12 WIB
harga-telur-melonjak-hingga-rp55-ribu-per-tray-distan-mataram-datangkan-20-ton-telur
Ilustrasi - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendatangkan sebanyak 20 ton telur ayam broiler dari Bali. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Edy A. Putra

MATARAM, KOMPAS.TV – Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mendatangkan sebanyak 20 ton telur ayam broiler dari Bali. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menstabilkan harga dan menjaga lonjakan harga karena meningkatnya permintaan untuk tahun baru 2022.

"Harga telur di sejumlah pasar tradisional dalam beberapa hari memang terjadi kenaikan dari Rp37.000-Rp38.000 per tray menjadi Rp41.000-Rp42.000 per tray (30 butir). Bahkan untuk telur lokal ada yang mencapai Rp55.000 per tray," sebut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Selasa (28/12/2021), dikutip dari Antara.

Namun, dengan adanya tambahan 20 ton telur yang didatangkan dari Pulau Bali, lanjutnya, diharapkan bisa menstabilkan harga serta menjaga agar tidak terjadi lonjakan. Mengingat, harga normal telur sebelumnya berkisar Rp38.000-Rp40.000 per tray.

Mutawalli menyebutkan, kebutuhan telur di Kota Mataram mencapai 75 ton per bulan, akan tetapi saat peringatan hari-hari besar bisa mencapai 125 ton.

"Dari kebutuhan itu, produksi telur dalam daerah hanya 30-40 persen sedangkan sisanya didatangkan dari luar," katanya.

Baca Juga: Siap-siap, Harga Cabai dan Pangan lainnya Terus Naik di Akhir Tahun

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan warga di Kota Mataram, sebanyak 20 ton telur yang didatangkan itu, diawasi bersama dengan Balai Karantina saat masuk di pelabuhan.

Hal ini untuk memastikan telur-telur tersebut masuk ke pasar tradisional di Kota Mataram.

"Setelah lepas dari pengawasan Balai Karantina, kami akui tidak bisa pantau lagi jika ada yang membawa ke kabupaten/kota lainnya. Misalnya ke Lombok Tengah atau Lombok Timur," ungkapnya.

Dalam hal ini, Mutawalli mengimbau masyarakat agar membeli telur sesuai kebutuhan dan tidak panik dan membeli dalam jumlah banyak.

"Kepanikan masyarakat dengan membeli telur dalam jumlah banyak, bisa berdampak terhadap berkurangnya stok sehingga memicu kenaikan harga," tuturnya.

Baca Juga: Harga Telur Tidak Stabil, Pedagang di Malang Enggan Stok Barang

 




Sumber : Kompas TV/ANtara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x