JAKARTA, KOMPAS.TV- Raksasa ponsel pintar asal Korea Selatan, Samsung, akan memindahkan basis produksi mereka dari Vietnam ke Indonesia dan India. Upah buruh yang merangkak naik di Vietnam, disebut menjadi salah satu faktor utama keputusan Samsung itu.
Karantina wilayah atau lockdown yang diterapkan Pemerintah Vietnam juga mempengaruhi produksi Samsung.
"Di Vietnam, produksi terganggu di tempat-tempat tertentu karena karantina wilayah yang memengaruhi operasional kami," kata Vice President Samsung Mobile Communications Business Kim Sung-koo, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/11/2021).
Vietnam, saat ini masih menjadi basis produksi yang penting bagi Samsung. Lebih dari setengah produksi ponsel Samsung dibuat di Vietnam. Termasuk lini ponsel premium dari Samsung.
Baca Juga: Obligor BLBI Sjamsul Nursalim Cicil Utang Rp150 M, Total Utangnya Rp517 M
Mengutip dari Kompas.com, Senin (22/11/2021), Samsung memiliki 2 pabrik di Vietnam. Yaitu 1 pabrik yang terletak di Provinsi Bac Ninh (SEV) dan Provinsi Thai Nguyen (SEVT). Kedua pabrik tersebut menghasilkan 182 juta unit ponsel Samsung setiap tahunnya, atau 61 persen dari total produksi Samsung.
Jika rencana Samsung memindahkan pabriknya ke Indonesia dan India terlaksana, kapasitas produksi di pabrik Vietnam hanya menjadi 163 juta unit per tahun, atau 50 persen dari total produksi ponsel Samsung.
Di tanah air sendiri, Samsung sudah memiliki pabrik ponsel pintar dan tablet di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. Pabrik yang diresmikan pada 2015 itu memiliki nilai investasi senilai 20 juta - 23 juta dollar AS.
Pabrik tersebut diresmikan pada 2015, dan mampu memproduksi 10 juta ponsel per tahun. Nantinya, Samsung akan menambah kapasitas produksi pabrik di Cikarang menjadi 18 juta unit per tahun.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah MotoGP Maret 2022, Ini PR Sirkuit Mandalika
Samsung telah menyiapkan dana sebesar 140 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun) untuk pemindahan pabriknya. Rinciannya, 90 juta dollar AS (sekitar Rp1,2 triliun) untuk investasi di India dan 50 juta dollar AS (sekitar Rp713,4 miliar) untuk investasi di Indonesia.
Jika proses pemindahan pabriknya sudah selesai, Indonesia akan menyumbang 6 persen produksi ponsel Samsung dan India sebesar 29 persen. Sementara saat ini, Indonesia hanya menyumbang 4 persen dari total produksi Samsung dan India 20 persen.
Samsung sendiri menargetkan memproduksi 276 juta ponsel pintar di tahun depan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.