Erick mencontohkan saat menemui Presiden Joko Widodo bersama direksi 20 BUMN, sebagian diantaranya adalah direksi pilihan menteri BUMN lama.
Baca Juga: Enggak Mau Kalah dengan Asing, Ini 5 BUMN yang Fokus Investasi ke Startup
"Dari 20, 30 persen sampai 40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya, tidak saya ubah. Karena kita me-managing sesuatu bukan karena suka tidak suka. Tapi apa, hasilnya yang saya lihat," ucap Erick.
Ia menekankan pentingnya transformasi BUMN. Yaitu karena sumbangsihnya terhadap perekonomian negara yang cukup besar, mencapai ratusan triliun rupiah.
"Tidak mungkin kita bicara transformasi BUMN hanya sekadar banner, hasilnya. Dan hasilnya terlihat hari ini. Apa, kita bicara, karena ini korporasi, kita bisa lihat kontribusi kita di kala Covid Rp377 triliun," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah akan menggabungkan 9 BUMN pangan menjadi holding.
Baca Juga: BUMN Ini Mau Dibubarkan Erick Thohir, Pekerja: Istaka Bukan BUMN Hantu
Yaitu PT RNI (Persero) sebagai induk, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Garam (Persero).
Presiden Joko Widodo pun telah meneken Peraturan Pemerintah tentang penggabungan Badan Usaha Milik Negara bidang pangan sebagai proses menuju Holding BUMN Pangan.
Penerbitan PP ini merupakan fase terakhir dari rangkaian pembentukan holding BUMN Pangan yang diharapkan selesai pada kuartal IV 2021.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.