Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Sebelum Investasi Kripto, Perhatikan 10 Hal Berikut Ini

Kompas.tv - 18 Mei 2021, 15:33 WIB
sebelum-investasi-kripto-perhatikan-10-hal-berikut-ini
Ilustrasi Bitcoin (Sumber: Shutterstock/Novikov Aleksey)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Mata uang kripto kini tengah digemari sebagai alat investasi, baik di dalam maupun luar negeri. Investasi kripto diminati masyarakat, karena menawarkan keuntungan besar dalam waktu lebih singkat, dibanding investasi lainnya.

Mengutip CoinDesk lewat Kontan.co.id ada 10 hal yang harus anda perhatikan sebelum berinvestasi di aset kripto:

Baca Juga: Mau Cuan Dari Investasi Kripto? Simak Dulu Tipsnya Disini

1. Jangan memasukkan lebih dari yang Anda mampu

Aset kripto lebih berisiko dari banyak investasi lainnya. Tidak ada jaminan kepastian nilai aset akan naik karena volatilitasnya tinggi.

Terlebih, belum ada aturan terkait investasi aset kripto, termasuk di Indonesia. Belum ada asuransi yang mengatur investasi ini.

Bitcoin, aset kripto pertama yang sudah ada selama lebih dari satu dekade dan sangat kecil kemungkinannya untuk menghilang dibanding kebanyakan koin lainnya, juga tidak bebas risiko.

Karenanya, jangan mempertaruhkan semua tabungan Anda pada aset kripto manapun.

Baca Juga: Gara-gara Tweet Elon Musk, Harga Aset Kripto Dogecoin Melesat 20 Persen!

2. Riset secara menyeluruh

Sebelum Anda menginvestasikan sejumlah besar uang dalam aset kripto apa pun, lakukanlah riset mendalam tentang investasi ini.

Anda bisa mencoba bergabung ke forum komunitas dan milis pengembang koin, mendengarkan podcast, meminjam buku dari perpustakaan. Materi yang anda riset tidak hanya tentang aset kripto, tetapi bidang terkait seperti kriptografi, teori permainan, dan ekonomi.

Coba banyak berbincang juga dengan orang-orang yang skeptis dengan investasi kripto. Masukan mereka bisa menjadi bahan pertimbangan anda.

4. Jika kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin memang begitu

Baca Juga: Kerugian Aset Kripto Sampai Ribuan Triliun Rupiah

Sama seperti Wall Street, kripto penuh dengan penipu. Ada lebih dari cukup orang yang menjanjikan proyek koin kripto mereka akan menyalip Bitcoin. Tapi, benarkah itu? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya: Riset.

Beberapa bursa kripto menawarkan imbal hasil lebih dari 100 persen. Jika harga asetnkrioto naik, tentu anda bisa merapu keuntungan. Namun jika sebaliknya, anda akan rugi besar.

5. Jangan percaya, verifikasi

Banyak penipu di pasar ini. Pekan lalu, saat Elon Musk tampil di Saturday Night Live (SNL), beberapa penipu di Twitter memanfaatkan penampilan itu untuk menipu orang-orang.

Mereka berhasil menyedot dari banyak pengguna kripto senilai hampir 100.000 dollar AS dengan giveaway palsu. 

Meniru akun Twitter SNL, para penjahat menginstruksikan korbannya untuk mengirim sejumlah kecil kripto untuk memverifikasi alamat mereka. Jika mereka melakukannya, akan mendapatkan kembali 10 kali lipat jumlah itu.

Proposisi yang terlalu bagus untuk menjadi benar itu adalah tanda bahaya.

Baca Juga: Elon Musk Klarfikasi Soal Tesla Jual Aset Bitcoin

6. Waspadai bias unit

Hanya karena sejumlah aset kripto diperdagangkan sekitar 1 dollar AS, tidak berarti itu 'lebih murah' dari Bitcoin dengan harga 58.000 dollar AS. Lantaran tidak semua koin dibuat sama.

Ada ribuan aset kripto, beberapa di antaranya berusaha meniru Bitcoin. Mereka semua memiliki tingkat dukungan pengembang dan desentralisasi yang berbeda-beda.

Menentukan nilai aset kripto berarti menanyakan bagaimana dan mengapa koin itu dibuat. Apa kegunaannya? Siapa yang mengerjakannya? Seberapa besar komunitas pengembang? Seberapa aktif repositori di GitHub, tempat pembaruan perangkat lunak sumber terbuka biasanya dicatat? 

Yang terpenting, apa model keamanan koin: proof-of-work, proof-of-stake, atau yang lainnya? Jika yang pertama, bagaimana hashrate dibandingkan dengan koin PoW lainnya? 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x