Kompas TV bisnis bumn

Wamen BUMN Pahala Mansury: Optimalisasikan Aset Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel

Kompas.tv - 5 Mei 2021, 06:56 WIB
wamen-bumn-pahala-mansury-optimalisasikan-aset-subholding-sarana-infrastruktur-krakatau-steel
Pabrik Krakatau Steel (Sumber: KONTAN/Fransiskus Simbolon )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Pahala Mansury melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten.

Kunker itu dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel kepada para calon investor.

Untuk diketahui, Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel tersebut terdiri dari anak usaha Krakatau Steel, yakni PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) dengan aset kawasan industri seluas 625 hektare.

Baca Juga: Dituduh Rugikan Negara Rp 10 T, Ini Jawaban Dirut Krakatau Steel

Selain itu, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dengan fasilitas pelabuhan dan logistik yang terdiri dari 17 jetty dengan total kapasitas 25 juta ton per tahun.

Kemudian PT Krakatau Tirta Industri (KTI) penyedia air industri sebesar 4000 liter per detik.

Yang terakhir, PT Krakatau Daya Listrik (KDL) yang memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas 120 MW.

Menurut Pahala, kawasan industri Krakatau Steel di Cilegon yang terdiri dari banyak produsen intermediary product maupun high value added product ini bisa jadi peluang Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel untuk mengembangkan bisnisnya.

“Melalui optimalisasi aset yang dimiliki, masih ada banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel.,” ujar Pahala, seperti Kontan.co.id, Selasa (4/5/2021).

Baca Juga: Penertiban Lahan di Krakatau Medan Berlangsung Ricuh, Satpol PP Didorong dan Dilempari Batu

Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, kinerja dari keempat anak perusahaan yang tergabung dalam Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,4 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 420 miliar di tahun lalu.

Baca Juga: Penertiban Lahan di Krakatau Medan Berlangsung Ricuh, Satpol PP Didorong dan Dilempari Batu

Selain itu, EBITDA margin Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel mencapai sekitar 30% di tahun 2020, di mana EBITDA margin tersebut lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan rata-rata industri yaitu sebesar 15%.

Pada April 2021 ini, Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel membukukan laba bersih dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 153,3 miliar dan Rp 344,6 miliar.

Pencapaian tersebut melebihi target laba bersih dan EBITDA yang masing-masing sebesar Rp 103,6 miliar dan Rp 305,1 miliar.

Hingga akhir tahun ini, Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel menargetkan laba bersih dan EBITDA sebesar Rp 467,2 miliar dan Rp1,1 triliun.

“Dengan catatatan kinerja yang baik selama ini, kami meyakini di tahun 2021 Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel akan mampu mencapai pertumbuhan pendapatan dan EBITDA per tahun rata-rata sebesar 21% CAGR (Compound Annual Growth Rate)," katanya.

"Pendapatan Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel pun diperkirakan tumbuh dari Rp2,5 triliun di tahun 2020 menjadi Rp6,6 triliun di tahun 2025. Sedangkan EBITDA diprediksi tumbuh dari Rp798 miliar menjadi Rp2,0 triliun di tahun 2025,” imbuhnya. 

Menurutnya, total aset Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel per Desember 2020 mencapai sekitar Rp 6,6 triliun, yang diperkirakan tumbuh secara CAGR sebesar 20% menjadi Rp 16,5 triliun hingga tahun 2025 mendatang. 

Untuk nilai ekuitas, tercatat mencapai Rp4,7 triliun yang diperkirakan tumbuh rata-rata per tahun sebesar 23% CAGR menjadi Rp 13,1 triliun pada periode yang sama.

Baca Juga: Operasi Lilin Krakatau 2020, Satlantas Polresta Bandar Lampung Berikan Edukasi 3 M

Lebih lanjut Silmy menerangkan, Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel ini juga disiapkan untuk fokus kepada pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan.

Di antaranya dengan mengembangkan beberapa proyek strategis yaitu Floating Sollar Cell (Pembangkit Listrik Tenaga Surya/PLTS Terapung), maupun proyek Sea Water Reverse Osmosis yang dapat menghasilkan kapasitas air bersih sebesar 1.000 liter per detik.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x