KOMPAS.TV – Sambal merupakan pelengkap makanan yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Terdapat beragam jenis dan rasa sambal yang khas dari Sabang sampai Merauke.
Sambal seolah menjelma menjadi elemen penting dalam berbagai hidangan, mulai dari sajian sederhana di rumah hingga menu di restoran mewah.
Cita rasa pedas dan segar dari sambal mampu meningkatkan selera makan dan memberikan kenikmatan tersendiri bagi para pecinta kuliner.
Popularitas sambal yang mendalam di hati masyarakat menginspirasi Davin Azhar untuk mendirikan bisnis kuliner yang fokus pada inovasi sambal sebagai produk unggulan, yaitu Waroeng Sambal Bakar.
Davin Azhar, pendiri Waroeng Sambal Bakar yang merupakan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Trisakti, memulai perjalanan bisnisnya dengan membuka warung tenda sederhana di Benhil.
Pada awal merintis bisnis kuliner, Davin mengembangkan resep secara otodidak dengan belajar dari berbagai sumber online serta mendapatkan inspirasi dari keluarga.
Saat itu, Davin merasakan bahwa passion-nya lebih besar di bidang bisnis dibandingkan pekerjaannya sebagai kontraktor.
Setelah melihat potensi bisnis yang lebih besar jika dikelola dengan baik, ia memutuskan untuk fokus di dunia bisnis kuliner sejak tahun 2017. Bermula dari sebuah warung tenda di pinggir jalan di daerah Benhil, ia bertemu dengan Galuh Chandra, teman kuliahnya.
Keduanya kemudian berkolaborasi dan membentuk brand "Ayam Bebek Pak Boss". Bisnis ini dikembangkan melalui sistem kemitraan hingga memiliki sejumlah cabang di Jabodetabek, bahkan di luar Jakarta, seperti Purwokerto, Cilegon, Karawang, hingga Palembang.
Selama masa tersebut, mereka mengalami banyak jatuh bangun dan belajar banyak mengenai dinamika berbisnis dengan partner.
Pandemi Covid19 pada 2020 membawa tantangan besar bagi bisnis, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UMKM), yang mengalami penurunan penjualan hingga 80–90 persen.
Hal ini memaksa UMKM, termasuk bisnis Davin, untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebiasaan konsumen yang beralih ke online delivery.
Melihat peluang ini, Davin meluncurkan "Bro Kitchen" sebagai cloud kitchen dianggap yang sangat sesuai dengan tren kuliner saat pandemi.
Meskipun bisnis tersebut masih berjalan hingga kini, Davin tidak lagi berfokus pada Bro Kitchen karena merasa kebiasaan konsumen sudah kembali bergeser pascapandemi.
Davin dan Galuh kemudian fokus mengembangkan Waroeng Sambal Bakar (WSB) dengan beberapa rencana strategis saat bisnis kuliner mulai berangsur pulih.
Waroeng Sambal Bakar (WSB) pertama kali didirikan pada tahun 2022 sebagai pengembangan dari beberapa bisnis kuliner yang sebelumnya telah dirintis oleh Davin dan Galuh.
Bisnis WSB berkembang pesat terutama setelah pandemi, ketika konsep restoran makan di tempat (dine-in) mulai diminati kembali.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.