DAMASKUS, KOMPAS.TV - Kombatan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dilaporkan bentrok dengan loyalis Bashar Al-Assad, Rabu (25/12/2024).
Bentrokan ini menyebabkan setidaknya enam kombatan HTS terbunuh dan sejumlah orang terluka.
Organisasi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan, para kombatan HTS bentrok dengan loyalis Assad saat hendak menangkap seorang pejabat pemerintahan Assad.
Pejabat itu dituduh terlibat menerbikatn perintah eksekusi dan putusan semena-mena terhadap ribuan tahanan.
HTS merupakan kelompok yang memimpin serangan cepat yang mengakhiri kekuasaan rezim Assad pada awal Desember lalu.
HTS kemudian membentuk pemerintahan transisi dan berupaya menyatukan berbagai kelompok pemberontak di Suriah.
Baca Juga: Natal Pertama Tanpa Assad di Damaskus, Umat Kristen Peringati Kelahiran Yesus dan Suriah Baru
Associated Press melaporkan, transisi kekuasaan di Suriah pasca-Assad berlangsung relatif mulus kendati terdapat sejumlah insiden.
Pihak berwenang pun mesti menghadapi berbagai aksi balas dendam yang dilakukan usai rezim Assad jatuh.
Di lain sisi, konflik sektarian juga bermunculan di sejumlah daerah, khususnya terkait Syiah Alawi.
Komunitas Syiah Alawi menggelar sejumah demonstrasi pasca-kejatuhan Assad di Damaskus, Homs, dan Hama.
Di Damaskus, demonstran Syiah Alawi dilaporkan bentrok dengan kelompok Sunni.
Sedangkan di Homs, seorang demonstran dilaporkan terbunuh pasukan HTS yang berupaya membubarkan demonstrasi.
Komunitas Syiah Alawi umumnya berdemonstrasi terkait video viral yang menunjukkan pembakaran kuil kelompok tersebut.
Namun, pihak berwenang menegaskan, rekaman yang beredar adalah video lama.
Dalam perkembangan terpisah, pemerintah transisi Suriah dilaporkan merazia sejumlah gudang di Damaskus.
Pihak terkait menyita jutaan pil Captagon dan ratusan kilogram ganja dalam operasi tersebut.
Pil Captagon dan ganja itu disebut digunakan oleh pasukan Bashar Al-Assad selama perang.
Baca Juga: PBB Terjunkan Tim Investigasi Kejahatan Perang Era Assad, Sebut Pemerintah Baru Suriah Kooperatif
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.