Selain itu, program ini telah berkontribusi dalam pengurangan sampah anorganik sebanyak 1,6 ton dalam program bank sampah.
Masyarakat yang terlibat dalam program ini yang sebelumnya di bulan Juni sekitar 273 KK kemudian bertambah di bulan Juli sekitar 405 KK.
Dian Hapsari selaku Manager CSR PT Pertamina (Persero) memaparkan, angka-angka yang dihasilkan sudah menandakan kontribusi yang dilakukan masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah dari lingkungannya masing-masing bahkan sudah ada yang berhasil untuk kemandirian ekonomi.
"Menariknya pula, program edukasi berkaitan pengelolaan lingkungan juga melibatkan siswa-siswa di Sekolah Alam Tunas Mulia. Harapannya, edukasi sejak dini ini menjadikan anak sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, kemudian tidak buang sampah sembarangan, dan sadar akan manfaat dari sampah itu sendiri yang bisa menghasilkan bahkan bisa meningkatkan ekonomi,” ungkap Dian.
Ketua Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia, Juwarto, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas program Pertamina yang dilaksanakan di sekolahnya.
Juwarto menyampaikan rasa syukur dan bahagia dengan adanya Program TJSL Pelestarian Lingkungan Pertamina di sekolah Sekolah Alam Tunas Mulia.
Juwarto mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat dengan melibatkan siswa dan warga sekitar untuk turut serta dalam pengelolaan sampah agar bisa lebih peduli dengan lingkungan, ditambah lagi kegiatan ini dapat menghasilkan ekonomi yang lebih baik.
"Semoga ke depannya program ini semakin maju dan bisa lebih banyak dirasakan oleh banyak orang agar semakin banyak orang dan anak-anak yang bisa memperoleh pendidikan yang baik,” ungkapnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan, dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di sumber sehingga dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang.
Eko menambahkan, program ini diharapkan dapat menjadi pendorong kolaborasi yang baik dari berbagai pihak dalam upaya mengatasi masalah persampahan baik yang berasal dari DKI Jakarta maupun di wilayah Kota Bekasi.
"Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi atas dukungan dari DLH Kota Bekasi dan DLH Provinsi DKI Jakarta, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan program Pelestarian Lingkungan di wilayah Bantar Gebang. Semoga kolaborasi multi-stakeholder ini dapat berjalan untuk peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekitar kita,” ujar Eko.
Dalam program ini, Pertamina juga melaksanakan program penanaman pohon dan penghijauan kawasan.
Sejumlah 300 pohon ditanam di area TPST Bantar Gebang dan Sekolah Alam Tunas Mulia yang terdiri dari berbagai jenis seperti Pohon Mahoni, Sirsak, Jambu, Ketapang Mutiara, dan Melati dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan dalam misi penyerapan emisi karbon.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.