JAKARTA, KOMPAS.TV – Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (RJBB) meresmikan Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pelestarian Lingkungan Hidup di Kawasan Bantar Gebang pada Selasa (15/8) bertempat di Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Program TJSL Pelestarian Lingkungan Hidup Pertamina ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang memiliki fokus utama sebagai berikut.
Selain itu, Pertamina juga menjalankan program edukasi lingkungan dan memberikan bantuan fasilitas Pendidikan bagi siswa-siswi di Sekolah Alam Tunas Mulia.
Program ini terlaksana atas kolaborasi Pertamina dengan T.CARE dan dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi dan DLH Provinsi DKI Jakarta, serta masyarakat di lingkungan Bantar Gebang.
Baca Juga: GIIAS 2023: Pertamina – Lamborghini Perkuat Kerja Sama hingga 2025
Program Pelestarian Lingkungan Hidup ini diresmikan oleh:
Selain itu, disaksikan oleh Camat Bantar Gebang Cecep Miftah Farid, S. Stp., M.M; bersama dengan Ketua Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia Juwarto; Ketua RW Cluster Ixora Budi Hartono; Ketua RW Cluster Jasmine Lesmono; sebagai penerima manfaat program serta Sekretaris Bank Sampah Induk Patriot Bekasi Wildan Azizi Riva’i
Sejak dimulai pada awal tahun 2023, Pertamina bersama T.CARE telah mendorong upaya pelestarian lingkungan di wilayah Bantar Gebang dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya di 3 lokasi program, yakni Sekolah Alam Tunas Mulia, Cluster Ixora, dan Jasmine Bekasi Timur Regency.
Selama program berjalan pada Juni–Juli 2023, program ini telah efektif mengurangi sampah organik sebesar 6,7 ton dengan memanfaatkan maggot yang kemudian digunakan sebagai pakan lele.
Efisiensi penggunaan pakan lele dari maggot ini berhasil meningkatkan hasil panen lele mencapai 150 kg/kolam dengan siklus panen yang dipercepat menjadi 2,5 bulan.
Hasil panen lele ini kemudian digunakan untuk operasional Sekolah Alam Tunas Mulia, yang memberikan pendidikan gratis bagi 267 siswa dan 59 santri, terutama anak-anak pemulung dan putus sekolah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.