JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia Fashion Week 2023 resmi digelar Rabu, 22 Februari 2023, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
IFW 2023 menyorot Gorontalo karena memiliki banyak potensi besar, mulai dari keindahan wastra Nusantara-nya, yaitu Sulam Karawo, maupun alam yang teramat indah.
Turut hadir dalam acara pembukaan IFW 2023 antara lain Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bapak Sandiaga Salahudin Uno beserta Ibu Nur Asia Uno, dan Pj Gubernur Gorontalo beserta Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Bapak Hamka Hendra Noer dan Ibu Gamaria Purnamawati Monoarfa.
Sebagai ajang pekan mode terbesar di Indonesia, fokus utama Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indoensia (APPMI) menyelenggarakan IFW 2023 adalah untuk mencari, membina, dan mengembangkan potensi dari pelaku usaha maupun pengerajin di bidang fesyen dan kriya, sehingga produk-produk dari daerah dapat ditransformasi menjadi produk fesyen yang dapat dipasarkan secara nasional dan internasional.
APPMI sendiri tiap tahunnya selalu bekerjasama dan berkolaborasi dengan banyak pemerintah daerah baik provinsi, kota, maupun kabupaten.
Salah satu diantaranya adalah Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta yang ikut memeriahkan upacara pembukaan IFW 2023 dengan persembahan tarian Betawi yang cantik juga penampilan dari penyanyi serta musisi Maria Calista dan Kezia.
Baca Juga: Perkembangan "Modest Wear" di Indonesia Fashion Week
Dari sekian banyak pemerintah daerah yang bekerjasama dengan IFW dan APPMI, pemerintah Gorontalo yang telah menyusun dan berprogram bersama APPMI selama hampir 6 bulan.
"Fokus utamanya adalah untuk mengembangkan potensi dari Sulam Karawo, sulam khas dari Provinsi Gorontalo agar bisa lebih dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat luas," kata Ketua Umum APPMI Poppy Dharsono.
Poppy melanjutkan, program yang dilaksanakan bersama ini pun terencana dan terintegerasi dengan sangat baik dari mulai proses pelatihan, perlombaan, sampai dengan pagelaran besar yang akan dilaksanakan di panggung besar IFW 2023.
Sulam Karawo adalah karya sulam unik yang menurut APPMI dapat dikembangkan fungsinya. Tidak hanya untuk produk fesyen, karya ini juga bisa dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai produk rumah tangga seperti taplak dan sarung bantal.
Perbedaan IFW 2023 dengan IFW Sebelumnya
Poppy Dharsono menerangkan bahwa IFW 2023 adalah perayaan IFW yang ke-10. Banyak hal spesial dihadirkan di IFW 2023, yang paling jelas adalah akhirnya ajang pekan mode ini digelar secara offline setelah pencabutan PPKM.
Selain itu, lewat IFW 2023 ini APPMI berniat untuk lebih menyelaraskan pelaksanaan dan komunikasi kampanye IFW 2023 yaitu Sagara dari Timur.
"Melalui kampanye Sagara dari Timur, kami ingin mengusung tema dari produk unggulan Sulam Karawo dari Gorontalo. Untuk itu, dari mulai pelaksanaan perlombaan di daerah, maupun perlombangan Indonesia Young Fashion Designer Competition di Jakarta, IFW konsisten mengangkat tema Sulam Karawo," ungkap Poppy.
Dari sana, diharapkan pelaku usaha di daerah dapat diberikan inspirasi oleh para perancang muda dari kota-kota lainnya yang menumpahkan kreativitas mereka dalam mengolah dan menciptakan produk fesyen dari dan menggunakan Sulam Karawo.
"Dari segi komunikasi pun, kami bekerjasama dengan para profesional muda di bidangnya yang membantu kami menciptakan wajah kampanye yang tetap mengedepankan wastra Indonesia dengan gaya gen-Z, sehingga kampanye Sagara dari Timur dapat menarik audiens muda dan mengajak mereka untuk lebih mencintai produk Indonesia," kata Poppy.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.