KOMPAS.TV – Bursa Efek Indonesia hari ini (15/12) secara resmi mencatatkan dan memperdagangkan saham dengan kode VTNY milik PT VENTENY Fortuna International Tbk (Perseroan). VENTENY melalui VTNY menjadi emiten ke-59 yang melantai di BEI tahun 2022.
VENTENY sendiri merupakan perusahaan holding yang juga mengembangkan aplikasi perdagangan melalui internet terutama bagi UMKM. VTNY menetapkan harga saham perdananya sebesar Rp360 per lembar.
“Momen bersejarah ini merupakan babak baru bagi VENTENY dalam membangun ekosistem teknologi untuk mendukung akselerasi bisnis UMKM dan meningkatkan kualitas hidup karyawan,” ucap Founder dan Group CEO PT VENTENY Fortuna International Tbk Jun Waide.
Jun menyampaikan rasa syukur, sebab di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan, VTNY menerima antusiasme yang luar biasa dari para investor, pengguna, dan masyarakat yang telah turut ambil bagian dalam perjalanan VENTENY.
“Kami percaya, VENTENY akan tumbuh bersama di Indonesia,” pungkas Jun. VENTENY secara optimis menetapkan Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO. Selain beroperasi di Indonesia sejak 2019, VENTENY memiliki operasional di Filipina sejak 2015 dan Singapura sejak 2016.
Baca Juga: Bursa Efek Indonesia Rilis Produk Investasi Baru Waran Terstruktur
“Kami melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor retail yang besar.” tambah Jun.
VENTENY hadir untuk memberikan solusi finansial kepada pemilik usaha (UMKM dan perusahaan besar) serta meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi karyawan yang berbasis teknologi. Jun menambahkan, Indonesia memiliki visi dan misi menjadi negara maju dan menduduki lima besar perekonomian dunia pada tahun 2045 sehingga inovasi perusahaan teknologi seperti VENTENY dapat berperan.
“Kami optimis bisnis kami dapat tumbuh bersama masyarakat Indonesia yang nantinya turut berdampak pada perekonomian nasional,” kata Jun.
Atas permintaan yang tinggi dari masyarakat, saham VENTENY telah mengalami oversubscribe (kelebihan pemesanan) hingga 12,58 kali dari pooling (penjatahan terpusat) berdasarkan data dari sistem E-IPO.
Melalui aksi Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), perseroan telah melepas 939.779.100 lembar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp338,32 miliar.
Pembeli saham VENTENY tersebar dari 34 provinsi di Indonesia dan 6 negara dengan jumlah pemesan mencapai 18.847 pemesan.
VENTENY berencana untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk penambahan modal kerja untuk PT VENTENY Matahari Indonesia (VMI).
Baca Juga: BEI Menambah Papan Utama Ekonomi Baru, Apa Saja Emiten yang Tercatat?
Hasil sebesar 42 persen akan disalurkan kepada mitra P2P Lending (Peer-to-Peer) sebagai pengembangan bisnis meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan. Sementara itu, sebesar 30 persen akan digunakan untuk memperluas wilayah pemasaran, serta 28 persen sisanya untuk modal kerja grup.
Berangkat dari kesuksesan ini, VENTENY berencana memperkuat segmen B2B (Business to Business) agar dapat memberikan dampak yang lebih baik untuk UMKM Indonesia dan karyawannya. Langkah yang akan ditempuh antara lain berkolaborasi dengan asosiasi industri, menjaga tingkat kolektibilitas kredit, serta memperluas cakupan pasar melalui penambahan representative office.
Selain itu, demi meningkatkan dan memperkuat segmen B2B2E (Business to Business to Employee), Perseroan akan mengoptimalkan big data untuk mengembangkan layanan yang bermanfaat dan tepat guna bagi karyawan di semua segmen.
Perseroan mengharapkan peningkatan kontribusi dari employee super-app menjadi layanan B2B2E. Di sisi lain, diharapkan pula employee super-app ini menjadi aplikasi yang wajib dimiliki seluruh karyawan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.