Kompas TV advertorial

Akselerasi Ekonomi Sirkular Jadi Kunci Capai Target Pengurangan Sampah Plastik di Lautan

Kompas.tv - 4 November 2022, 14:26 WIB
akselerasi-ekonomi-sirkular-jadi-kunci-capai-target-pengurangan-sampah-plastik-di-lautan
Acara Road to G20: “Beating Plastic Pollution from Source to Sea” diselenggarakan di Bali pada 3-4 November 2022 (Sumber: Dok. Danone-Aqua)
Penulis : Adv Team

BALI,  KOMPAS.TV – Sampah plastik masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat dari 68,5 juta ton limbah sebanyak 11,6 juta ton adalah sampah plastik (2021).

Untuk itu, sejak tahun 2017 Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk menekan sampah plastik dilautan hingga 70 persen di tahun 2025.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama dengan National Plastic Action Partnership (NPAP) menyelenggarakan acara Road to G20: “Beating Plastic Pollution from Source to Sea” di Bali.

Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Novrizal Tahar menekankan mengenai pentingnya komitmen seluruh pihak di ekosistem pengelolaan sampah dalam mengakselerasi implementasi ekonomi sirkular.

Novrizal memaparkan, tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan yang diterapkan secara efektif dan sejalan dengan model ekonomi sirkular merupakan strategi yang diharapkan dapat memberikan perubahan berarti dalam mengurangi sampah plastik, meningkatkan kualitas penanganan sampah dan daur ulang di Indonesia, hingga akhirnya mengurangi sampah plastik sampai di laut.

Baca Juga: Menko Marves Luhut Resmikan PLTS Atap Danone-Aqua, Perkuat Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan

"Dibutuhkan tindakan prioritas di seluruh ekosistem pengelolaan sampah termasuk pengurangan penggunaan plastik, inovasi kemasan, serta pemulihan, daur ulang, dan pengumpulannya sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah,” kata Novrizal.

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito menekankan pentingnya peran produsen dalam mendukung praktik ekonomi sirkular dan mengurangi potensi timbulan sampah.

Ignatius menyampaikan apresiasi bagi para produsen yang telah memberikan respon positif terhadap Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah. Menurut Ignatius, Danone-Aqua merupakan salah satu produsen yang aktif melakukan kolaborasi multipihak untuk mendukung terciptanya pengelolaan sampah.

"Salah satunya adalah fasilitas yang dikunjungi oleh para undangan di pre-event Road to G20 ini, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Jimbaran, yang merupakan contoh nyata peran penting produsen untuk mengakselerasi pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah di Indonesia,” jelas Ignatius

Untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut (2019-2025), Kementerian Perindustrian terus mendorong kolaborasi antara industri FMCG dan industri daur ulang untuk menerapkan ekonomi sirkular baik dari sisi fasilitasi insentif, business matching antar stakeholder terkait dan juga dengan penyusunan standar sehingga diharapkan dengan adanya aksi bersama ini dapat memberikan dampak pada pengurangan sampah plastik.

Sejalan dengan hal tersebut, Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengatakan, Danone-Aqua mendukung penuh pemerintah untuk pada akhirnya membantu mengurangi plastik di laut.

"Kami menyadari kompleksitas pengelolaan sampah plastik yang hanya dapat diselesaikan jika semua pihak memberikan kontribusi yang nyata dan kuat, oleh karena itu diperlukan pendekatan multi-stakeholder dalam implementasi Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh KLHK,“ ucap Vera.

Sejak tahun 2018, melalui Gerakan #BijakBerplastik, Danone-Aqua telah berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam mengelola dan menekan jumlah sampah plastik yang berakhir dilautan melalui tiga fokus utama, yaitu pengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi terhadap konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.

Danone-Aqua berkomitmen untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang digunakan pada tahun 2025. Danone-Aqua juga memperluas jaringan edukasi di sekolah-sekolah untuk mencapai lima juta anak dan lebih dari 100 juta konsumen hingga 2025.

"Kami menggunakan kemasan yang 100 persen dapat didaur ulang, dapat digunakan kembali ataupun dapat dikomposkan, dan meningkatkan proporsi daur ulang hingga 50 persen untuk kemasan botol plastik kami, “ jelas Vera.

Untuk mengurangi potensi timbulan sampah, Danone-Aqua juga menggunakan kemasan Galon Guna Ulang yang telah digunakan sejak tahun 1983 dengan terus menjaga kualitasnya.

Baca Juga: Gandeng UI, YLA, dan National Geographic Society, Danone Indonesia Gelar Pembelajaran Samtaku

"Melalui model bisnis guna ulang ini, saat ini 70 persen bisnis kami telah sepenuhnya sirkular sesuai dengan visi pemerintah dalam mengakselerasi implementasi ekonomi sirkular," tambah Vera.

Hasil studi LPEM FEB UI juga mengungkap bahwa Galon Guna Ulang Aqua telah berkontribusi dalam menekan potensi timbulan sampah hingga 770 ribu ton dan emisi karbon hingga 1,6 juta ton per tahun.

Pada kesempatan yang sama, Sustainable Development Program Leader Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste André Rodrigues de Aquino juga turut menyatakan dukungannya menyatakan dukungan Bank Dunia terhadap pencapaian target pemerintah Indonesia dalam menekan jumlah sampah plastik yang masuk ke lautan melalui penelitian, dukungan teknis dan rekomendasi kebijakan, serta investasi.

André mengatakan, peran sektor swasta sangat penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur persampahan di Indonesia.

"Sesuai dengan National Policy Action Partnership Policy Roadmap, penting untuk memperkuat dan mulai mengimplementasikan peraturan mengenai pengurangan, desain ulang (redesign), penggunaan ulang (reuse), dan daur ulang (recycle) sampah dari sumbernya di darat untuk mengurangi jumlah sampah yang terlepas ke laut,” jelas André.

Sebagai rangkaian dari acara Road to G20: “Beating Plastic Pollution from Source to Sea” yang diselenggarakan di Bali pada 3-4 November 2022 ini, Danone-Aqua juga mengelenggarakan Circularity Tour.

Acara tersebut mengajak perwakilan pemangku kepentingan untuk mengunjungi rantai ekosistem pengelolaan sampah di Bali dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam seputar tantangan dan peluang dalam isu pengelolaan sampah serta meningkatkan upaya kolaboratif lintas pemangku kepentingan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x