Kompas TV advertorial

Satu Tahun Gerakan Ekonomi Sirkular, Le Minerale Gencarkan Pengelolaan dan Edukasi Sampah PET

Kompas.tv - 8 Maret 2022, 16:42 WIB
satu-tahun-gerakan-ekonomi-sirkular-le-minerale-gencarkan-pengelolaan-dan-edukasi-sampah-pet
Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) Le Minerale berkomitmen perluas jangkauan dan edukasi sampah PET. (Sumber: Dok. Le Minerale)
Penulis : Elva Rini

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Tirta Fresindo Jaya, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek Le Minerale, menjadi perusahaan yang fokus dan konsisten mengkampanyekan pengelolaan sampah plastik melalui konsep ekonomi sirkular kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan manfaat ekonomi.

Konsep ekonomi sirkular (Circular Economy) berpedoman pada prinsip meregenerasikan bahan pada akhir umur layanan demi menggali nilai maksimum dari penggunaan dan menjaga sumber daya selama mungkin

Sejak awal, Le Minerale berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat bagi semua pihak, dengan mengedepankan aspek keamanan, kesehatan, dan lingkungan. Karena itu Le Minerale mampu berkembang menjadi pilihan utama konsumen Indonesia sejak 2015.

Pengendalian Dampak Sampah Plastik

Setahun berlalu sejak gerakan ini pertama digagas, perusahaan berhasil berkontribusi melalui aksi nyata terhadap industri daur ulang dan berfokus pada edukasi dan pengoleksian sampah. Pengelolaan sampah merupakan permasalahan yang terus berkembang dikarenakan bertambahnya populasi negara, gaya hidup konsumtif dan sistem penanganan sampah.

Salah satu cara mengatasi masalah sampah plastik adalah dengan mendaur ulang plastik. Namun tidak semua plastik itu sama, di dalam industri daur ulang plastik, PET merupakan jenis plastik paling banyak didaur ulang karena keamanan kualitas tidak menurun walau berkali-kali didaur ulang, sangat fleksibel dijadikan beragam produk dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi pelaku industri.

Rosa Vivien Ratnawati, SH., M.Sc, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, memaparkan dalam pengelolaan sampah, KLHK mendukung tiga pendekatan yang dipakai yakni pendekatan zero waste melalui perubahan perilaku, pendekatan teknologi, dan pendekatan ekonomi sirkular.

“Ekonomi sirkular adalah solusi yang baik dalam soal penanganan limbah plastik. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, mampu menghemat permintaan sumber daya alam, bisa mengurangi impor bahan baku sampah plastik untuk industri daur ulang yang masih kekurangan, dan mendatangkan nafkah bagi masyarakat pengepul. Sebuah win-win solution,” tegas Vivien.

Visi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale

Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) pada 23 Februari 2021, berkolaborasi dengan multi-stakeholder di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI). (Sumber: Dok. Le Minerale)

Pendekatan ekonomi sirkular yang ini harus dibarengi dengan aksi nyata yang diinisiasi pihak swasta untuk mengelola dan menangani sampah secara terpadu.

Terlebih, Indonesia sudah memiliki UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, di mana salah satu isinya tentang Extended Producer Responsibility (EPR). Le Minerale berkomitmen dalam penerapan program EPR guna menangani masalah sampah bersama dengan KLHK.

Hal ini yang mendorong Le Minerale untuk menginisiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) pada 23 Februari 2021, berkolaborasi dengan multi-stakeholder di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).

GESN Le Minerale memiliki program kerja untuk meningkatkan persentase pengumpulan plastik pasca konsumsi untuk didaur ulang lebih dari 20 persen oleh para mitra, melalui bimbingan operasional, pemberian mesin, modal kerja, dan edukasi 

Visi dan tujuan dari GESN Le Minerale ini adalah mengumpulkan sampah plastik pasca konsumsi, mensinergikan multi-stakeholder, dan mengedukasi pemilahan sampah.

Hingga saat ini, Le Minerale sudah berkolaborasi dengan 17 stakeholder, di antaranya ADUPI, IPI, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Plasticpay, dan juga Fakultas Teknik UI. Kerjasama ini juga mencakup kegiatan mengedukasi dan mendukung pengelolaan sampah plastik di rumah dan lingkungan masyarakat.

“Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale harus menjadi katalis untuk percepat kolaborasi kemitraan dan hasil kerja yang konkret. Le Minerale beserta para mitra berharap program kerja ini dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah plastik,” ujar Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya.

Misi Pengumpulan GESN

Le Minerale bersinergi terhadap upaya pemerintah dan lingkungan dalam hal pengelolaan sampah plastik. Kerja sama dengan berbagai pihak diharapkan semakin luas dan bermanfaat.

Sebagai langkah dasar, GESN bekerja sama dengan KLHK merancang Panduan Nasional Standarisasi Operasional untuk pendataan, peningkatan profesionalisme dan kapabilitas pelaku usaha secara holistik.

Kolaborasi dengan pelaku industri daur ulang plastik tradisional dengan memberikan bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, misalnya jika selama ini proses pemilahan dilakukan secara manual maka diberikan bantuan berupa mesin konveyor agar lebih efisien dan efektif.

Ada pula bantuan berupa mesin press dengan kapasitas besar dan teknologi yang lebih canggih, serta bentuk bantuan lainnya berupa modal bergulir.

Untuk memastikan program GESN berjalan dengan baik di mitra pengepul dan Bank Sampah Induk, Le Minerale membentuk tim lapangan GESN yang berfungsi untuk memberikan edukasi, pendampingan, dan bimbingan.

Sementara itu, Le Minerale bersama ADUPI dan IPI menggalang kerjasama pelaku industri daur ulang plastik untuk mengumpulkan sampah plastik PET pasca konsumsi dengan total area pengumpulan di 158 titik area Jabotabek, bekerja sama dengan pengepul tradisional, Bank Sampah Induk maupun bank sampah unit.

Diperkirakan sepanjang tahun lalu GESN berhasil memproses 4.119 ton plastik PET. Le Minerale juga telah menyebarkan dropbox sampah plastik di lebih dari 100 titik di Jabodetabek untuk meningkatkan kesadaran dan manfaat ekonomi sirkular.

Menurut Ketua Umum ADUPI, Christine Halim, Program GESN di rancang untuk menjawab kekurangan atau hambatan pertumbuhan dalam sistem kerja pengepul dan kegiatan daur ulang limbah plastik.

“Beberapa jenis plastik memiliki nilai ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah plastik jenis PET yang memiliki demand yang tinggi di industri daur ulang. Penggunaan bahan ini sejalan dengan visi KLHK mengenai peta penanganan sampah melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali dengan prinsip sirkular ekonomi," katanya.

Sebagai bentuk apresiasi Le Minerale terhadap peranan penting pemulung dalam mata rantai ekonomi sirkular, maka Le Minerale juga ikut berkontribusi dalam mensejahterakan keluarga pemulung, seperti pemberian beasiswa pendidikan untuk anak pemulung, membentuk koperasi pemulung dan juga pemberian bantuan berupa mesin press untuk mendukung pengumpulan limbah plastik menjadi lebih baik, melalui kerja sama dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).

Riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan bahwa skema ekonomi sirkular cukup efektif. Sepanjang Maret-Agustus 2021 tingkat daur ulang botol PET sebesar 74 persem, galon PET 93 persen, dan gelas PP 81 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap material PET masih sangat tinggi karena inovasi produk berbasis PET juga terus berkembang.

Riset SWI juga menggambarkan bahwa penghasilan para pengepul sampah ini bergantung dari daur ulang plastik PET, dimana sekitar 30 - 48 persen penghasilan mereka didapatkan dari penjualan plastik jenis PET. Di Jabodetabek saja, plastik PET berkontribusi lebih dari Rp 700 juta per hari dari rantai pengepul, dan lebih dari Rp 1 miliar per hari dari total rantai agregasi.

Gerakan bersama ini mampu menciptakan 57.500 lapangan pekerjaan dan 1.370 UMKM yang tentunya sangat menolong sosial ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi. Karena itu, SWI memberikan rekomendasi untuk memulai program pemilahan sampah dan insentif ekonomi kepada rantai daur ulang.

Misi Edukasi GESN

Konsep ekonomi sirkular adalah meminimalisasi sampah dengan mentransformasikannya menjadi produk baru dan sumber daya yang berguna. Penerapan model ekonomi sirkular bisa dipercepat dengan perubahan perilaku dan mentalitas semua instansi untuk peduli kepada peran individu dalam rantai ekonomi sirkular.

Demi memberikan pengetahuan tentang ekonomi sirkular dan pemilihan sampah dari rumah tersebut kepada masyarakat, maka program GESN aktif mengedukasi untuk mensukseskan perubahan perilaku. Target edukasi yang dibidik adalah membangun kebiasaan masyarakat untuk mulai memilah sampah sesuai kategorinya, dengan memisahkan antara sampah organik, sampah anorganik dan sampah plastik.

Masyarakat bisa mengumpulkan sampah terpilah ke dalam dropbox yang tersedia di beberapa lokasi dalam program gerakan sedekah sampah, pemulung perumahan, aplikasi online sampah hingga ke bank sampah untuk didaur ulang, menjadi barang baru sebagai plastik botol, kontainer makan, polyester, dakron, karpet, kaos olahraga dan berbagai produk industri konstruksi.

Le Minerale mensosialisasikan program GESN melalui pesan layanan masyarakat di beberapa stasiun TV Swasta, yang merupakan media informasi yang masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, agar tujuan edukasi pilah sampah dan ekonomi sirkular bisa diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara lebih luas. 

Sosialisasi tersebut didukung pula oleh KLHK, Kementrian Perindustrian, Fakultas Teknik UI, Metro TV, serta Kompas TV.

Selanjutnya untuk mengedukasi masyarakat sejak dini dalam mempraktekkan konsep Pilah Sampah yang tepat, Le Minerale mendukung program institusi dan asosiasi seperti Sekolah Sampah Nusantara KLHK, World Clean Up Day Lion Club, dan beragam seminar bank sampah unit kepada nasabah.

Selain melalui media elektronik, Le Minerale juga menempatkan lebih dari 100 dropbox yang tersebar mendekati sumber awal sampah yaitu area perumahan, perkantoran, pasar, masjid maupun sekolah, bersama PlasticPay sampah botol plastik yang terkumpul dapat ditukarkan menjadi uang elektronik.

Edukasi yang berbasis perubahan perilaku secara praktis dan berekonomi diharapkan menjadi solusi efektif dan berkesan oleh masyarakat.

Hasil dan Target Baru

Tahun ini, Le Minerale telah mendukung pembentukan dan operasional program nasional koleksi sampah oleh organisasi keagamaan yang mampu mempengaruhi perilaku masyarakat.

“Kami mengapresiasi semua mitra GESN atas semangat dan kerjasamanya yang luar biasa. Kita telah mengambil langkah awal dan akan tingkatkan kontribusi positif terhadap pengelolaan sampah plastik nasional,” ujar Ronald.

Le Minerale juga akan memperbesar cakupan wilayah GESN, diantaranya ekspansi ke Jawa Timur dengan menambah 20 mitra pelapak dan 200 unit dropbox, dengan target mengumpulkan lebih dari 10.000 ton sampah plastik per tahunnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x