Menurut Menteri Bintang, peran perempuan perlu didukung dalam Posisi Presidensi G20 Indonesia di 2022 yang membawa tema besar “Recover Together, Recover Stronger”.
“Presidensi G20 akan difokuskan dalam meningkatkan kesetaraan gender, demikian juga meningkatkan partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Selama ini kita melihat bahwa yang bertahan di situasi krisis adalah UMKM, di mana 50 persennya dimiliki dan dikelola perempuan. Ini yang kita dorong,” katanya.
Baca Juga: Hari Ibu: Makna Perjuangan Perempuan Tangguh Indonesia Lahirkan Generasi Maju
Penguatan pemahaman perempuan Indonesia mengenai digital literasi dan pemanfaatan teknologi, dapat menuai berbagai manfaat. Tidak hanya mendukung ekonomi digital, tetapi juga dapat membantu peran sebagai ibu bangsa dalam mengawal dan membina anak-anaknya dalam mengonsumsi konten-konten dan aktivitas digital, yang dilakukan anak-anak di rumah.
“Saya sangat berharap agar perempuan- perempuan Indonesia, dapat menguasai literasi digital dan menguasai pemanfaatan teknologi, sehingga dapat mengawal konten-konten yang diakses oleh anak-anak di rumah dan mendampingi anak-anak tentang bagaimana mengonsumsi informasi dan memanfaatkan teknologi secara bijak.
Senada dengan itu, Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina menyebutkan, perjuangan seorang ibu tidak pernah berakhir dalam menciptakan calon pewaris dan pemimpin Indonesia di masa depan.
Untuk itu, ketangguhan dan keberanian perempuan Indonesia dalam beberapa kasus yang terjadi akhir-akhir ini dalam menyuarakan kebenaran, dalam merawat nilai-nilai Pancasila, patut diapresiasi. Tak hanya itu, apresiasi juga perllu diberikan kepada perempuan Indonesia yang berani membuka persoalan yang selama ini berada di bawah gunung es.
“Kita semua berharap bahwa akan hadir lebih banyak lagi wanita perempuan- perempuan Indonesia yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara nyata, tangguh, dan berani menghadapi persoalan, dan menyelesaikan persoalan yang dihadapinya,” jelas Rima
“Keberanian perempuan dalam mengungkap dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi anak-anaknya adalah penting, karena yang kita pertaruhkan adalah masa depan bangsa Indonesia, masa depan anak-anak yang nanti akan menjadi pewaris dan pemimpin negeri ini,” tegasnya.
Rima mengatakan, pendidikan dan pemberdayaan perempuan harus bisa membuka dan mengatasi berbagai persoalan yang menimpa perempuan dan anak.
“Masa pandemi memberikan kesempatan waktu bersama untuk keluarga, yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang dialog antara ibu dengan anggota keluarga, untuk kemudian menguatkan ikatan keluarga dan diarahkan kepada pemahaman dan penerapan nilai-nilai moral Pancasila yang memang sudah menjadi konsensus dan komitmen kebangsaan kita sebagai bangsa Indonesia,” lanjut Rima.
Baca Juga: Spesial Perayaan Hari Ibu, Siswa SD di Surabaya Bacakan Puisi Langsung di Hadapan sang Ibu
Dalam kesempatan yang sama, hadir pula perwakilan dari Ikon Prestasi Pancasila, Maria Kristiana Norad yang mengabdi sebagai “Dokter Rimba”; Heni Sri Sundani, penggagas Gerakan Petani Cerdas; dan Leani Ratri Oktila, “Ratu Para-Bulu Tangkis” Indonesia.
Leani menuturkan, di tengah keterbatasannya, dirinya dididik untuk mandiri dan terus berjuang hingga berhasil menyapu bersih semua gelar pertandingan Bulutangkis di ajang Paralympic Tokyo 2020.
“Semua ini berkat pengetahuan sejak dini yang diberikan orangtua. Kita punya kebijakan pemerintah yang baik atau penyetaraan, tetapi kita tidak bisa mengandalkan itu kalau kita sendiri dan masyarakat belum melakukan seluruhnya dengan baik,” kata Leani.
Tak hanya Leani, Heni juga membagikan kisahnya yang berhasil memutus rantai kemiskinan anak-anak petani, meskipun pada awalnya ia hanya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
“Saya percaya bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. Saya berjuang meskipun harus menjadi TKI ke luar negeri, tapi tetap dengan tekad harus pulang menjadi sarjana. Akhirnya saya pulang dengan sarjana, mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas dan pendidikan kepada hampir 9000 anak dari SD hingga Universitas,” terang Heni
Ikon Prestasi Pancasila berpesan untuk meneruskan perjuangan, apapun tantangannya.
“Jangan menyerah, apapun keadaan dan pekerjaannya, kita harus ikhlas dan menolong sesama. Semangat itu ada di dalam sendiri,” tutup Maria.
Maju terus perempuan Indonesia, Perempuan Tangguh, Indonesia Tumbuh, Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.