Kompas TV advertorial

Hari Ibu: Peringatan Perjuangan Perempuan Indonesia yang Tangguh dan Berdaya

Kompas.tv - 23 Desember 2021, 20:10 WIB
hari-ibu-peringatan-perjuangan-perempuan-indonesia-yang-tangguh-dan-berdaya
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan KompasTV menyelenggarakan talkshow bertema “Perempuan Tangguh, Indonesia Tumbuh” di KompasTV, Rabu (22/12/2021). (Sumber: Dok. KompasTV)
Penulis : Elva Rini

JAKARTA, KOMPAS.TV – Peringatan Hari Ibu ke-93 tahun 2021 mengingatkan kembali pada gerakan perempuan Indonesia dalam Kongres Perempuan I tanggal 22 Desember 1928 di Joyodipuran, Yogyakarta.

Mengambil tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, peringatan Hari Ibu 2021 memberikan ruang bagi perempuan Indonesia untuk mengingat kembali perjuangan perempuan Indonesia dalam membuat dunia yang lebih adil dan setara, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang menghadapkan perempuan pada banyaknya permasalahan.

Adanya Kongres Perempuan Indonesia hingga Women 20 (W20) dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali merupakan bukti nyata, bahwa perempuan Indonesia memiliki hak untuk menentukan pilihannya sendiri.

Mengapresiasi perjuangan perempuan Indonesia yang penting untuk masa depan bangsa, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan KompasTV menyelenggarakan talkshow bertema “Perempuan Tangguh, Indonesia Tumbuh” di KompasTV, Rabu (22/12/2021).

“Saya  mengucapkan  selamat  Hari Ibu kepada perempuan-perempuan Indonesia. Pemaknaan Hari Ibu ini bukanlah Mother's Day, tapi adalah hari mengenang kongres perempuan pertama untuk mengingat perjuangan perempuan,” ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Perempuan dalam revolusi

Meski masih banyak tantangan dan perbaikan yang perlu dilakukan dalam memberi kehidupan layak pada perempuan, sejarah panjang pergerakan perempuan Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Pada 23 Juli 2001, Indonesia memiliki Presiden perempuan pertama dalam sejarah kebangsaan, yaitu Megawati Soekarnoputri. Megawati merupakan Presiden RI Ke-5 yang mewarisi perjuangan Presiden RI Ke-1, Ir. Soekarno.

Sebagai perempuan, kemampuan berorganisasi Megawati sudah dibuktikan dengan keanggotaannya dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI. Dirinya juga menjadi delegasi termuda dalam KTT gerakan non-blok pada tahun 1961 di Beogard, Serbia, dan mendampingi Presiden Soekarno bertemu dengan pemimpin negara-negara yang berpengaruh.

Baca Juga: Peringati Hari Ibu Vaksinator Dinkes Kompak Gunakan Kebaya

Pada tahun 1986, Megawati menjadi Pimpinan Cabang Jakarta Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pada 1987, Megawati menjadi anggota DPR RI dari PDI dan Ketum PDI pada Kongres Luar Biasa di Surabaya tahun 1993.

Kendati demikian, perjuangan perempuan menjadi pemimpin bangsa menghadapi banyak rintangan di masa Orde Baru, hingga puncaknya terjadi kerusuhan “Kudatuli” pada 27 juli 1996.

Pendirian mimbar rakyat dan posko-posko gotong royong menjadi titik balik perjuangan Megawati Soekarnoputri, hingga dilantik menjadi Wakil Presiden mendampingi Presiden RI Ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan menjadi Presiden RI Ke-5 dua tahun setelahnya.

Sepak terjang perempuan dalam kepemimpinan membuktikan bahwa perempuan Indonesia mampu memiliki partisipasi politik yang besar serta peran di bidang lain, yaitu sosial, budaya, lingkungan hidup, olahraga, hingga isu kesetaraan dan pembangunan ekonomi global.

Salah satu peran besar yang dilakukan Megawati, adalah meletakkan dasar demokrasi Indonesia pasca reformasi sehingga pemilihan umum dilakukan secara langsung dan dapat dirasakan hingga saat ini. Beberapa lembaga/badan yang  strategis dibentuk pada era Presiden megawati Soekarnoputri diantaranya KPK, BNN,BNPB dan BMKG.

Kini, perjuangan dan partisipasi perempuan dalam ruang publik menghadapi banyak tantangan. Di tengan era  digital dan hadirnya pandemi Covid-19, menuntut perempuan Indonesia untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan lingkungan dan melanjutkan perjuangan sebagai ibu bangsa.

Peran perempuan dalam membangun Indonesia

Di era teknologi dan pandemi Covid-19, peran perempuan Indonesia adalah penting dalam membina dan mempersiapkan calon pewaris dan pemimpin Indonesia masa depan.

Dari sisi ekonomi, lebih dari 50 persen UMKM Indonesia dikelola dan dimiliki oleh perempuan. Terlebih, UMKM menempati porsi 99,99 persen dari total 64 juta unit usaha di Indonesia menurut Survei Bank Dunia, 2016.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x