A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Indonesia Butuh 300.000 Petani Untuk Garap Area Persawahan Baru

Kompas TV video cerita indonesia

Indonesia Butuh 300.000 Petani Untuk Garap Area Persawahan Baru

Kompas.tv - 13 Mei 2020, 21:35 WIB
Penulis : Theo Reza

JAKARTA, KOMPASTV - Pemerintah tengah menyiapkan 164.598 hektar tanah untuk dijadikan area persawahan baru di tahun 2020.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan lahan tersebut sebetulnya memiliki potensi hingga 255.000 hektar.

Namun saat ini pemerintah akan lebih fokus menyiapkan 164598 hektar.

“dari hasil ratas, potensi yang dikembangkan diatas 255.000 ribu di kalimantan tengah. Sedang dilakukan studi dalam waktu 3 minggu dengan luas potensi 164.598”ujar Airlangga dalam konferensi pers.

Dalam tiga pekan ke depan Pemerintah akan melakukan tiga kajian seperti kajian lingkungan hidup, kajian penguasaan kepemilikan dan pemanfaatan lahan serta kajian untuk sektor tenaga kerja.

Pemerintah didorong untuk betul-betul serius dalam menyiapkan sumber daya manusia agar sawah baru itu bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ungkapkan dibutuhkan 1 hektar untuk 2-3 orang untuk 1 hektar tanah sehingga berdasarkan hitungan sekitar 300.000 orang dibutuhkan untuk lahan 100.000 hektar.

“1 hektar dibutuhkan minimal 2-3 orang, jadi kalau 100.000 hektar 300.000 orang” ujar Syahrul Yasin Limpo dalam press conference dengan Menko Perekonomian.

Ia juga ungkapkan rencana ini butuh persiapan matang karena belajar dari kegagalan lalu kekurangan petani menjadi masalah sehingga setelah serbuan tanam dalam satu musim kemudian ditinggal petani dan lahan terbengkalai.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x