A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Sejarah Konflik Indonesia dan China di Natuna

Kompas TV video cerita indonesia

Sejarah Konflik Indonesia dan China di Natuna

Kompas.tv - 6 Januari 2020, 09:41 WIB
Penulis : Angela Winda

Natuna masih menjadi perbincangan hangat hingga hari ini. Secara geografis, sebenarnya wilayah Natuna lebih dekat dengan Malaysia, namun Natuna masuk dalam teritori Indonesia. Hal itu sudah terjadi sejak abad ke-19 bahwa Natuna beserta tujuh pulau di sekitarnya adalah wilayah Kesultanan Riau dan pada 18 Mei 1956 Indonesia sudah mendaftarkan hal tersebut ke PBB (dikutip dari Kompas.com melalui Encyclopedia Britania)

Konflik Indonesia dan China terkait Natuna ini sudah timbul tenggelam sejak tahun 2016, berikut adalah penjelasannya:

1. Maret, 2016

Kapal ilegal asal China masuk ke Perairan Natuna, namun proses penangkapan tidak berjalan mulus karena ada campur tangan dari kapal Coast Guard China.

2. Juli, 2017

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman meluncurkan peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang baru pada Juli 2017. Peta tersebut menitikberatkan pada perbatasan laut Indonesia serta nama Laut China Selatan yang kemudian disebut sebagai Laut Natuna Utara. Akan tetapi, nama tersebut hanya merupakan Perairan Natuna yang secara yuridiksi berada di wilayah Indonesia.

3. Desember, 2019

Sejumlah kapal asing penangkap ikan milik China, diketahui memasuki Perairan Natuna. Kapal-kapal China tersebut melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan dianggap telah melakukan aktivitas perikanan tangkap ilegal (IUUF) 

Hingga artikel ini diturunkan, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengatakan bahwa kita harus tetap “cool” karena China adalah sahabat negara Indonesia. Tidak hanya itu saja, Menkopolhukam Mahfud MD pun menyetujui hal tersebut, namun kita tetap harus tegas untuk mengusir kapal China tersebut dari wilayah Indonesia.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x