KOMPAS.TV - Tim Ahli Digital Forensik Polda Sumatera Utara menyampaikan hasil pemeriksaan ponsel milik Bripka Arfan.
Hasilnya, Tim Digital Forensik menemukan jejak digital pencarian efek penggunaan sianida.
Tim Digital Forensik Polda Sumatera Utara telah memeriksa ponsel milik Bripka Arfan Saragih, yang tewas diduga akibat meminum racun sianida.
Dari pemeriksaan ponsel, Tim Forensik menemukan jejak digital pencarian mengenai efek penggunaan sianida dan racun tikus, serta kutipan Alkitab.
Namun, Tim Forensik tidak menemukan riwayat pemesanan cairan sianida, yang diduga dibeli secara daring dari luar Sumatera Utara.
Cerita lain dari keluarga adalah sebelum dinyatakan bunuh diri, Bripka Arfan justru berniat akan membongkar praktik penggelapan pajak di Samsat Samosir.
Sehingga keluarga menduga, Bripka Arfan sengaja disingkirkan untuk menutupi keterlibatan pihak lain dalam kasus penggelapan pajak senilai lebih dari Rp 2 miliar itu.
Sebelum diambil alih Polda Sumatera Utara, Polres Samosir telah menetapkan Bripka Arfan Saragih dan empat orang lainnya sebagai tersangka penggelapan pajak Rp 2,5 miliar di Samsat Samosir.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.