JAKARTA, KOMPAS.TV - Empat kali sinyal reshuffle dari Presiden Jokowi, hingga kini masih misteri.
Sebagai pemegang hak prerogatif, Jokowi tampak tak mau buru-buru merombak kursi para menteri.
Namun tensi hangat, semakin tampak antara partai di lingkaran pemerintah.
PDI-Perjuangan dan Nasdem terutama pasca Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dan mulai menjajaki Koalisi Perubahan dengan Demokrat.
Dan Partai Keadilan Sejahtera, yang notabene oposisi pemerintahan Jokowi.
Berulang kali, PDI-P menyentil kinerja menteri asal Partai Nasdem di tengah isu reshuffle atau perombakan kabinet.
Baca Juga: Tepis NasDem Tak Sejalan dengan Presiden Jokowi, Effendi Choirie: Kami Dukung, Mau Reshuffle Silakan
Terakhir, Ketua DPP PDI-Perjuangan, Eriko Sotarduga menyebut sejumlah anggota Komisi IV DPR Fraksi PDI-P menilai, Menteri Pertanian perlu dievaluasi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menanggapi dorongan PDI-P, agar Mentan dan para menteri Nasdem dievaluasi bahkan mundur dari kabinet Jokowi.
Mentan menyebut dirinya berfokus kerja di lapangan.
Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika, yang juga Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate menyebut, jangan ada pihak seakan jadi presiden dadakan, yang coba mengatur hak prerogatif presiden.
Di putaran akhir pemerintahan Presiden Jokowi, reshuffle kabinet jadi salah satu pembuktian mampu atau tidaknya akselerasi kinerja jadi dampak yang betul-betul didapatkan dari perombakan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.