Kompas TV video vod

Penyebab Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan, Polri: Bukan Gas Air Mata, tapi Kekurangan Oksigen

Kompas.tv - 10 Oktober 2022, 15:41 WIB
Penulis : Ikbal Maulana

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan penyebab kematian korban Tragedi Kanjuruhan bukan karena gas air mata, tetapi kekurangan oksigen.

Hal itu disampaikan oleh Irjen Dedi saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/10/2022).

Menurutnya, informasi ini didapatkan berdasarkan keterangan dokter spesialis saat ia berkunjung ke Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang beberapa waktu yang lalu.

“Perlu rekan-rekan ketahui juga, nanti silakan kawan-kawan konfirmasi juga ke Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar. Kebetulan pada saat hari Senin yang lalu saya kan langsung berkunjung ke Rumah Sakit Saiful Anwar bersama pak Wakil Gubernur kemudian ada Kapolda, kemudian ada beberapa pejabat.” Kata Dedi.

“Dari penjelasan para ahli, dokter spesialis yang menangani para korban baik korban yang meninggal dunia maupun korban-korban yang luka. Dari Dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT dan juga spesialis penyakit mata menyebutkan tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata, tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen.” Lanjut Dedi menjelaskan.

Baca Juga: Terkait Data Korban Tragedi Kanjuruhan yang Beda-beda, Begini Kata TGIPF

Lebih lanjut, Dedi menyebutkan kekurangan oksigen ini disebabkan berdesak-desakan suporter di pintu 13, 11, 14 dan pintu 3.

“Karena terjadi berdesak-desakan, kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada pintu 13, pintu 11, pintu 14 dan pintu 3 ini yang jatuh korbannya cukup banyak.” Paparnya.

Sementara itu, kata Dedi, dampak gas air mata ini hanya menimbulkan iritasi seperti terkena air sabun dan tidak mengakibatkan kerusakan yang fatal.

Dedi menegaskan sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah yang mengatakan gas air mata menyebabkan kematian.

Video Editor: Firmansyah




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x