MADIUN, KOMPAS.TV - Kenaikan harga BBM terutama jenis solar, begitu dirasakan petani di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Dampak kenaikan harga solar, membuat biaya irigasi sawah menggunakan mesin diesel, meningkat.
Masalah dalam produksi tanaman pertanian terus dihadapi oleh para petani di Kabupaten Madiun.
Setelah beberapa waktu lalu, yakni pada musim panen kedua sebagian petani mengalami gagal panen karena serangan hama, kini petani dihadapkan dengan naiknya harga bahan bakar minyak jenis solar.
Baca Juga: Meski Harga BBM Naik, Tiket Transjakarta Tetap Seperti Sebelumnya!
Seperti yang dialami petani di Desa Kaibon, Kecamatan Geger.
Naiknya harga solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, membuat ongkos produksi terutama pembelian solar untuk mesin diesel irigasi, menjadi bertambah.
Padahal, setiap harinya petani membutuhkan sekitar 15 sampai 20 liter BBM jenis solar untuk dapat mengairi sawah seluas satu hektar.
Ditambah lagi solar untuk mesin bajak sawah yang juga membutuhkan sekitar 10 liter sekali membajak.
Selain harga BBM, mahalnya pupuk juga menjadi keluhan petani.
Besar harapan petani pada musim panen yang akan datang, hasil panen dapat melimpah.
Agar biaya produksi yang tergolong cukup tinggi selama masa perawatan padi dapat tertutupi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.