KOMPAS.TV - Dalam rapat kesiapan mudik lebaran pekan lalu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, sedikitnya 16,8 juta orang akan mudik ke kampung halaman mereka di Jawa Timur.
Gubernur Khofifah dan sejumlah pihak terkait di daerah membahas sejumlah hal, antara lain kesiapan lebih dari 270 pos layanan dan pengamanan, peta rawan bencana, kesiapan armada angkutan lebaran, serta mitigasi titik rawan kemacetan hingga kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 akibat libur lebaran.
Hingga kini, arus mudik dari ibu kota dan kota-kota besar lain mulai terasa.
Kamis (28/4) dini hari, Ruas Tol Cipali Kilometer 84, Subang, Jawa Barat, kembali mengalami kepadatan arus kendaraan yang berasal dari arah Jakarta.
Kepadatan lalu lintas terjadi sepanjang 14 kilometer dengan dominasi kendaraan pribadi.
Diprediksi, kepadatan arus kendaraan masih akan terjadi jelang puncak arus mudik yang diperkirakan berlangsung antara hari Kamis ini hingga akhir pekan nanti.
Di sepanjang jalur mudik, rekayasa lalu lintas digelar untuk mengurai kepadatan kendaraan akibat antrean masuk ke Rest Area; antara lain, Contra-Flow atau kebijakan lawan arah sepanjang 10 kilometer diterapkan, dari kilometer 47 hingga kilometer 70 Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat.
Saat melakukan inspeksi kesiapan mudik di Kabupaten Blora, Senin (25/4) lalu, Gubernur Ganjar Pranowo memastikan pemerintah daerah siap menerima pemudik.
Diprediksi, sedikitnya ada 23 juta orang yang akan mudik ke Jawa Tengah pada lebaran kali ini.
Ganjar meminta para pemudik memanfaatkan Jalur Selatan untuk mencegah kemacetan di Jalur Pantura, dan meminta mereka tetap patuh protokol kesehatan.
Lalu, bagaimana kesiapan daerah dalam menghadapi kedatangan jutaan pemudik?
Sudah bergabung secara daring Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.